Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 556 juta orang di dunia menjadi korban kejahatan dunia maya "cybercrime" selama satu tahun terakhir karena rendahnya kesadaran pengguna perangkat teknologi informasi untuk mengamankan data penting mereka. "Untuk itu, kami datang ke Surabaya agar pengguna teknologi informasi memiliki kesadaran tinggi dalam berteknologi. Apalagi, kini beberapa penjahat di dunia maya mengincar pemilik telepon seluler pintar," kata Country Sales Manager, Indonesia Norton by Symantec, Rita Nurtika, ditemui "Update Norton 360 Multi Device Security", di Surabaya, Selasa. Kondisi itu, jelas dia, disebabkan sampai sekarang jumlah orang yang terhubung dengan perangkat telekomunikasi seperti telepon seluler kian tinggi. Angkanya mencapai 65 persen dari 63 juta pengguna internet di Indonesia. "Besaran itu termasuk mereka yang memakai telepon seluler pintar," ujarnya. Tahun ini, imbau dia, pengguna telepon seluler tersebut harus memiliki tingkat kewaspadaan besar mengingat peningkatan "malware" sehingga memblokir "update" sekuriti perangkat mereka. Selain itu, "mobile worm" yang umumnya pengguna telepon seluler tidak sadar bahwa mereka telah membeli aplikasi jahat. "Rata-rata akses internet pemilik telepon seluler pintar antara tiga hingga lima jam," katanya. Kini, tambah dia, para penjahat di dunia maya semakin membidik konsumen yang gemar mengirim dan menerima pesan singkat (SMS). Salah satunya melalui "smishing" yakni kombinasi dari "phishing" dan SMS. "Hal tersebut menjadi bukti bahwa tren kejahatan dunia maya di pasar internasional kian tumbuh," katanya. Ia menyatakan, ancaman itu ada baiknya disiasati dengan kepemilikan kata kunci yang kuat agar informasi berharga masyarakat tidak dicuri penjahat. Lalu, mereka perlu menyimpan data rahasia seperti PIN rekening keuangan pribadi, "password", foto, dan video pribadi tidak di perangkatnya. "Hati-hati dengan semua notifikasi. Selalu periksa pemberitahuan dari sumber yang mencurigakan baik via email, pesan teks, dan aplikasi karena mungkin mengandung tautan yang mengunduh 'malware' ke perangkat pengguna," katanya. Ia melanjutkan, upaya memperbarui "software" sekuriti secara berkala juga menjadi langkah terbaik untuk menghindari ancaman dan penipuan "cybercrime". "Di samping itu, kami optimistis keberadaan Norton 360 Multi Device juga mampu meminimalkan ancaman malware bagi pengakses internet. Apalagi bisa diinstal dalam satu waktu di lima perangkat berbeda," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013