Malang (AntaraJatim) - Wakil Presiden Boediono dijadwalkan menyerahkan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) kepada 609 warga Kota Malang di kantor pos besar, Senin.
Menurut Hubungan Masyarakat (Humas) BLSM dan Manajer Pos Internasional Kantor Pos Besar Malang Imam Syafi'i, dana BLSM yang akan diserahkan langsung oleh Wapres tersebut masing-masing sebesar Rp300 ribu.
"BLSM yang akan diserahkan Pak Wapres Boediono sebanyak 609 dan selebihnya akan diberikan secara bertahap. Penerima BLSM ini memang benar-benar dari keluarga miskin yang ada di empat kelurahan, yakni Kelurahan Kauman, Kiduldalem, Klojen dan Sukoharjo," ujarnya.
Jumlah penerima BLSM yang sudah mendapatkan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dari Kantor Pos Besar Malang di wilayah Malang raya sebanyak 170.479 kepala keluarga (KK).
Dari 170.479 KK penerima BLSM di wilayah Malang raya tersebut, Kabupaten Malang menjadi daerah terbanyak yang warganya menerima BLSM, yakni mencapai 147.212 KK. Sedangkan di Kota Malang sebanyak 16.990 KK dan Kota Batu sebanyak 6.277 KK.
Untuk mengamankan kunjungan Wapres sekaligus menyerahkan BLSM warga miskin di Kantor Pos, sedikitnya 2.500 personel keamanan dari TNI maupun Polri dikerahkan.
Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 083/Baladika Jaya Mayor Inf Bambang Judo Utomo mengatakan, Wapres Boediono hanya sekitar 30 menit berada di Kantor Pos Besar Malang, bahkan wartawan yang meliput kegiatan tersebut juga tidak mendapatkan kesempatan untuk wawancara.
"Pengambilan gambar untuk kegiatan penyerahan BLSM ini pun juga kami batasi hanya 10 media saja," tandas Bambang.
Sebelum menyerahkan BLSM di Kantor Pos Besar Malang, Wapres Boediono membuka Temu Karya Nasional V Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) 2013 di Lapangan Utama Wisata Waduk Selorejo, Kabupaten Malang.
Wapres tiba di tempat acara sekitar pukul 08.40 WIB, setelah melakukan perjalanan dengan menggunakan helikopter, dari Bandara Abdurachman Saleh Malang.
Dalam kunjungan sehari di Malang, Wapres didampingi Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013