Pretoria (Antara/AFP) - Presiden Republik Afrika Tengah yang digulingkan, Francois Bozize, telah membatalkan upayanya untuk terbang ke Afrika Selatan dari rumahnya di pengasingan di Kamerun, kata pengacaranya, Jumat. Dia telah berada di ibu kota Kenya awal pekan dalam perjalanan menuju Afrika Selatan. Pada saat itu pejabat Afrika Selatan mengatakan mereka tidak mengetahui perjalanan yang akan dilakukan oleh mantan pemimpin itu. "Menurut keluarganya ia telah meninggalkan Nairobi dan kembali ke Kamerun," menurut pengacara Bozize yang meminta untuk tidak disebutkan namanya. Juru bicara Bozize, Selasa, mengatakan ia telah meninggalkan Kamerun untuk melakukan "kunjungan pribadi" tanpa menyebutkan tujuannya. Mantan pemimpin berusia 66 tahun itu melarikan diri dari Republik Afrika Tengah ke Kamerun setelah pemberontak koalisi merebut kekuasaan pada 24 Maret lalu melalui suatu kudeta terbaru di bangsa yang tidak stabil tersebut. Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Afrika Selatan Maite Nkoana-Mashabane mengatakan jika Bozize telah mengungsi ke Afrika Selatan setelah pemberontak menggulingkan dia. Tapi Masyarakat Ekonomi Negara Afrika Tengah "memutuskan yang terbaik adalah mengakomodasi dia di mana ia berada, di Kamerun. " Negara Afrika barat kecil, Benin, juga menawarkan suaka. "Kami tidak dalam bisnis mendesak siapa yang memberikan suaka pada mantan presiden tersebut. Ada banyak tawaran dari wilayahnya dan kawasan lain yang dekat," kata Nkoana-Mashabane. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013