Oleh Abd Aziz
Pamekasan (Antara Jatim) - Petugas gabungan dari jajaran Polsek Tlanakan dan Polres Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu malam berupaya meredam kericuhan yang terjadi dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) di Desa Branta.
Kericuhan itu terjadi saat pelaksanaan penghitungan hasil perolehan suara dan diketahui jumlah surat suara lebih, dari jumlah pemilih yang hadir ke lokasi pemungutan suara.
"Kami masih berupaya menenangkan para pendukung calon kepala desa dan masyarakat serta berupaya mencari solusi dalam menyelesaikan masalah ini melalui koordinasi dengan Pemkab Pamekasan," kata Kapolsek Tlanakan AKP Bambang Sugiharto, Sabtu malam.
Ribuan warga desa dan pendukung masing-masing pasangan calon menggelar aksi protes kepada panitia pelaksana pemilihan kepala desa dan sebagian di antara mereka menilai, pelaksanaan Pilkades Branta, Kecamatan Tlanakan itu penuh kecurangan.
Ada dua calon yang bersaing memperebutkan jabatan kepala desa dalam pilkades yang digelar sejak pukul 07.00 WIB, Sabtu (11/5) pagi itu.
Kedua calon masing-masing Haji Jamal dengan nomor urut 1 dan Misbahul Lailiah nomor 2 dengan jumlah hak pilih sebanyak 3.790 orang.
Pelaksanaan pilkades di Desa Branta, Kecamatan Tlanakan, kali ini merupakan satu dari 25 pilkades yang digelar secara serentak se-Kabupaten Pamekasan, Sabtu (11/5). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013