Surabaya (Antara Jatim) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menengahi konflik yang melibatkan tiga investor pembangunan Pasar Turi Surabaya untuk memperlancar penyelesaian proyek yang kini sedang dikerjakan.
Dalam jumpa pers di Surabaya, Senin, Ketua Kadin Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti mengatakan ketiga investor Pasar Turi sepakat mengakhiri konflik dan mencabut tuntutan hukum yang dilakukan sebelumnya.
"Hasil RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), mereka sepakat menunjuk saya sebagai Direktur PT Gala Mega Investment JO, khusus untuk menangani masalah Pasar Turi," katanya.
PT Gala Mega Investment Joint Operating adalah perusahaan patungan yang dibentuk ketiga investor yakni PT Gala Bumi Perkasa, PT Lucida Investment Sejahtera dan PT Central Asia Investment.
"Saya bersama Kadin Jatim sepakat bahwa semua akan saling mengawasi proses pembangunan Pasar Turi. Niat kita satu yakni menyelesaikan pembangunan Pasar Turi sampai tuntas tanpa ada masalah," katanya.
Sebelum memberikan keterangan pers, La Nyalla mengadakan pertemuan dengan tiga investor Pasar Turi yang berseteru, yakni Henry J Gunawan (PT Gala Bumi Perkasa), Totok Lucida (Dirut PT Lucida Investment Sejahtera) dan Turino Junaedi (PT Centra Asia Investment).
"Mereka bertiga sudah sepakat menunjuk saya khusus untuk menangani masalah pembangunan Pasar Turi. Sebelumnya, Gubernur juga telah meminta saya untuk turun tangan menyelesaikan persoalan tersebut," tambah La Nyalla.
Ia menegaskan bahwa pembangunan pusat grosir yang pernah terbakar beberapa tahun lalu, direncanakan selesai pada Februari 2014.
"Sesuai kesepakatan dengan Pemkot Surabaya, pembangunan selesai pada Agustus 2013 dengan tenggang waktu hingga Februari 2014. Sekarang pembangunannya sudah lebih dari 50 persen dan akan dikebut," ujarnya.
Henry J Gunawan berharap kehadiran Ketua Kadin Jatim bisa menyelesaikan polemik yang muncul sehingga pembangunan Pasar Turi bisa selesai sesuai jadwal yang diberikan Pemkot Surabaya.
"Kami optimistis pembangunan selesai sesuai target dan semua masalah selesai. Tidak hanya pembangunan, tapi juga operasionalnya tidak ada hambatan," ujar Henry yang didukung Totok Lucida dan Turino Junaedi.
Proyek pembangunan kembali pasar legendaris di Kota Surabaya itu sempat menuai protes dari pedagang dan dipermasalahkan Pemkot Surabaya, karena ada perubahan bentuk bangunan dari desain yang disepakati awal.
Bahkan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga memerintahkan investor untuk membongkar bangunan tersebut dan mengembalikan sesuai desain awal. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013