Pacitan (Antara Jatim) - Sebanyak 114 dari total 719 peserta ujian nasional Paket-C di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, mengundurkan diri karena tidak percaya pada ujian penyetaraan tersebut dan memilih fokus pada pekerjaan/kesibukan masing-masing. "Mayoritas memang beralasan sibuk dengan pekerjaan masing-masing sehingga tidak bisa mengikuti ujian nasional," kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindik) Kabupaten Pacitan Rudy Haryanto, Rabu. Rudy tidak menyebut adanya ketidaksiapan ataupun ketidakpercayaan diri pada 114 peserta UN Paket C yang diketahui membolos tersebut. Namun ia mengakui adanya kekhawatiran tidak lulus karena tidak menguasai materi yang diujikan pada sebagian siswa pendidikan nonformal tersebut. Selain adanya kecemasan berlebihan pada peserta UN paket-C, banyaknya peserta yang mangkir juga disebabkan mayoritas peserta program kesetaraan setingkat SLTA itu sudah berusia 25 tahun ke atas dan sudah berumah tangga. Latar belakang usia dan status berkeluarga itu membuat peserta ujian Paket-C yang sudah terdaftar akhirnya mengurungkan diri dan memilih memprioritaskan kesibukan/pekerjaan masing-masing. Pelaksanaan ujian kejar Paket-C tahun ini dilangsungkan bersamaan dengan jadwal UN sekolah reguler/umum (SMA/SMK/MA). Hanya saja, waktu pelaksanaan ujiannya berbeda, jika UN regular dimulai pagi dan berakhir siang, maka UN Kejar Pake- C dimulai siang dan berakhir sore. Sama seperti UN SMA/SMK/MA, pengawasan di masing-masing ruang ujian Paket-C juga dijalankan oleh dua petugas, termasuk tim pengawas independen dari perwakilan universitas/perguruan tinggi. Sementara untuk ujian nasional (UN) reguler, Rudy mengungkapkan ada sedikitnya 10 siswa yang tidak mengikuti ujian hingga hari kedua. Para peserta yang absen tersebut tercatat berasal dari lima sekolah, baik negeri maupun swasta, mulai dari SMA, SMK, maupun MA. Dari jumlah itu, sementara ini baru satu siswa yang menyatakan ingin mengikuti ujian susulan. Sisanya sudah mengundurkan diri sebagai peserta UN tanpa keterangan jelas. Sesuai informasi yang diterima pihak Dindik Pacitan, alasan pengunduran diri para siswa itu salah satunya karena hamil di luar nikah. "Hanya seorang siswa yang menyatakan ikut ujian susulan, karena masih sakit," ungkapnya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013