Trenggalek (Antara Jatim) - Sedikitnya 81 siswa Kejar Paket-C di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur tidak mengikuti ujian nasional (UN) dengan alasan tidak percaya dengan standar soal oleh Kemendikbud. Kabid Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek Zaenal Abidin, Rabu, menuturkan meskipun telah dibujuk dan mendapatkan sosialisasi, hingga hari ketiga ujian nasional puluhan peserta Kejar Paket-C tersebut tetap saja membolos. "Sesuai dengan catatan kami, jumlah peserta yang tidak masuk pada hari ke satu dan kedua sebanyak 81 orang, peserta yang tidak ikut UN tersebut paling banyak dari kecamatan Pule, ada sekitar 22 orang," kata Zaenal Abidin. Pihaknya mengaku kesulitan membujuk para peserta ujian nasional Paket-C itu untuk mengikuti jadwal ujian yang telah ditetapkan oleh pemerintah. "Kami menyadari hal itu karena siswa Paket C tersebut memiliki latar belakang yang berbeda-beda, ada yang usianya lebih dari 40 tahun, ada yang tidak lulus dari sekolah reguler, ada juga yang telah bekerja, sehingga sulit apabila disamakan dengan siswa SMA biasa," imbuhnya. Zaenal Abidin menambahkan bidang PBFI mengaku akan berusaha semaksimal mungkin membujuk dan memberikan motivasi kepada puluhan peserta Paket-C tersebut agar bersedia mengikuti ujian tahap dua sekitar Juli. "Karena ini adalah satu-satunya jalan agar mereka bisa mendapat kesetaraan pendidikan tingkat SMA, dan yang perlu diingat ijasah Paket-C ini nanti bisa digunakan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi," imbuhnya. Ujian nasional kelompok belajar Paket-C di Trenggalek dilaksanakan mulai 15-18 April 2013, diikuti oleh 695 peserta yang tersebar di 16 sekolah penyelenggara. Pendidikan nonformal Paket-C di Trenggalek semuanya adalah kelompok IPS, sehingga mata pelajaran yang diujikan dalam UN ada tujuh, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Geografi, Sosiologi, Ekonomi dan PKn. Hingga hari ketiga pelaksanaan ujian nasional untuk sekolah umum (SMA/SMK/MA), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Trenggalek mencatat sedikitnya ada 15 siswa yang mengundurkan diri dan tidak mengikuti UN. "Sesuai laporan dari masing-masing sekolah, ada yang mundur karena depresi ada juga yang pindah keluar kota, bahkan ada yang sebelum UN mereka sudah 'drop uot' (DO) terlebih dulu," kata Kepala Dindik Trenggalek Kusprigianto. Ia memerinci 15 siswa tersebut terdiri dari 10 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dua siswa Madrasah Aliyah (MA), dua siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) serta satu siswa dari SMA luar biasa. Kusprigianto menambahkan masing-masing pelajar yang telah mengundurkan diri sebagai peserta UN bisa mengikuti ujian serupa pada tahun depan dengan syarat yang bersangkutan mengulang di kelas XII. "Yang paling mudah adalah mereka bisa mengikuti pembelajaran melalui program Kejar Paket C (setara SMA) dan mengikuti ujian nasionalnya tahun depan," jelasnya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013