Bojonegoro (Antara Jatim) - Ratusan warga di Desa Kanor, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Jatim, Selasa, mengamankan tanggul kanan Bengawan Solo di Grape yang ambles sepanjang 200 meter dengan menutup menggunakan karung plastik yang diisi pasir dan tanah. "Pekerjaan meninggikan tanggul dengan memasang karung plastik yang diisi pasir dan tanah dilakukan sekitar 500 orang di desa kami," kata Kepala Desa Kanor, Kecamatan Kanor, Jono. Saat ini, lanjut dia, warga masih melakukan penjagaan di tanggul Grape untuk memantau ketinggian air luapan Bengawan Solo yang masih terus naik. "Warga kerja bakti mengamankan tanggul sejak sore hingga Selasa malam dengan memasang 1.000 karung plastik yang diisi tanah atau pasir di tanggul yang ambles sepanjang 200 meter dengan lebar 3 meter setinggi empat karung," jelas dia. Namun, pihaknya masih akan meminta tambahan 1.000 karung plastik ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk lebih mengamankan tanggul Grape yang kritis. "Yang jelas air luapan Bengawan Solo saat ini belum melimpah. Sebelum ditambah dengan karung, ketinggian air banjir hanya sekitar 20 centimeter dari tinggi tanggul," ucapnya. Padahal, menurut dia, tanggul di Grape sepanjang 200 meter yang ambles itu sudah dilakukan peninggian dengan memasang lima karung di tanggul sepanjang 200 meter bekerja sama dengan Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jateng, tiga pekan lalu. Tanggul Bengawan Solo lainnya yang kritis yaitu tanggul Bengawan Solo di Desa Ngulanan, Kecamatan Dander dan tanggul kiri di Desa Banjararum, Kecamatan Tuban, yang ambles masing-masing sepanjang 100 meter. "Di lokasi tanggul yang kritis kami mengirimkan karung untuk pengamanan tanggul," jelas Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom. Ia menegaskan tanggul Bengawan Solo di Desa Ngulanan, Kecamatan Dander yang air luapan Bengawan Solo nyaris melimpah sudah teratasi. "Tim penanggulangan bencana daerah bekerja sama dengan warga bekerja bakti menambah ketinggian tanggul dengan memasang karung plastik yang diisi pasir," jelas dia. Menurut Mucharom, surutnya air banjir Bengawan Solo di Bojonegoro dan sekitarnya cenderung lambat, akibat debit banjir dari Madiun dan sekitarnya juga anak sungainya yang masuk ke Bengawan Solo cukup besar. "Status Bojonegoro, Tuban dan Lamongan dalam menghadapi banjir luapan Bengawan Solo saat ini masih siaga III," ucapnya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013