Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak dua puluhan pengusaha biro perjalanan wisata di Jawa Timur terpaksa menutup usahanya pada tahun ini karena pemberlakuan kenaikan upah minimum pekerja (UMP) tahun 2013.
"Saat ini, berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah memberi dampak buruk bagi bisnis pariwisata," kata Sekretaris Asosiasi Biro Perjalanan Indonesia (Asita) Jatim, Nanik Sutaningtyas, ditemui di Surabaya, Selasa.
Akibatnya, jelas dia, ada pula beberapa anggota Asita Jatim lebih memilih mengoperasikan bisnisnya tanpa karyawan karena tidak mampu membayar gaji mereka sesuai ketentuan pemerintah. Sementara, kini total anggota Asita Jatim ada sekitar 350 pengusaha biro perjalanan.
"Selain kenaikan UMP, kebijakan kenaikan Tarif Tenaga Listrik setiap tiga bulanan untuk sektor industri dan bahan bakar minyak (BBM) sangat memberatkan pengusaha biro perjalanan. Hal itu, secara otomatis meningkatkan biaya operasional," keluhnya.
Ia khawatir kondisi tersebut dapat berpengaruh bagi kenaikan harga paket wisata yang ditawarkan kepada wisatawan domestik maupun internasional pada masa mendatang.
"Jika Tarif Tenaga Listrik meningkat, pengusaha hotel di Jatim pasti akan merevisi tarif kamarnya," katanya.
Apalagi saat harga BBMÂ naik maka pengusaha biro perjalanan juga harus menanggung peningkatan biaya transportasi. Penyebabnya, ketergantungan seluruh armada terhadap BBM sangat besar.
"Mau tidak mau, kami harus mencari solusi terbaik agar perputaran dana perusahaan selalu memiliki performa positif," katanya.
Selain itu, sebut dia, permasalahan lain yang menghambat perkembangan bisnis biro perjalanan adalah faktor perizinan. Untuk mendirikan usaha biro perjalanan, setiap pengusaha diwajibkan mempunyai izin gangguan (HO) dan IMB.
"Syarat tersebut menjadi 'momok' bagi pengusaha dan tidak hanya di sektor pariwisata. Banyak pengusaha lain juga mengeluhkan rumitnya perizinan," katanya.
Ia memproyeksi, sejumlah aspek tersebut berpotensi menurunkan angka kunjungan wisatawan domestik dan asing ke Jawa Timur yakni antara 20-30 persen dibandingkan jumlah keseluruhan pada tahun lalu.
Di tempat berbeda, Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, Irlan Indrocahyo, mengemukakan, jumlah wisatawan asing ke Jatim melalui pintu masuk Bandara Internasional Juanda selama Januari-Februari 2013 mencapai 33.587 orang.
"Kunjungan wisatawan mancanegara ke Jatim itu meningkat 17,89 persen dibandingkan periode sama tahun 2012 sebanyak 28.490 orang," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013