Sampang (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang mengaku masih akan mempertimbangkan lokasi pelaksanaan ujian nasional (UN) anak pengungsi Syiah korban tragedi kemanusiaan yang akan mengikuti ujian dalam waktu dekat ini. "Ada anak pengungsi Syiah yang bakal ikut ujian nasional (UN) tingkat SD. Namun, Disdik belum bisa memastikan soal lokasi UN bagi kedua murid ini," kata Kepala Bidang Teknik Pendidikan Disdik Sampang Lukito, Sabtu. Ia menjelaskan, sebenarnya ada dua alternatif lokasi bagi anak pengungsi Syiah yang hendak mengikuti ujian nasional itu, Pertama di sekolah asal, dan yang keedua bergabung dengan sekolah yang dekat pengungsi. Adapun lembaga pendidikan yang dekat dengan pengungsi yakni SDN Gunung Sekar 1 dan SDN Gunung Sekar 5. "Kami akan lakukan koordinasi terlebih dulu dengan aparat keamanan. Apakah kondisi keamanan memungkinkan kalau dua murid itu ikut UN sekolah asal," terangnya. Jika petugas mengizinkan, maka kedua murid itu akan mengikuti UN di lembaga itu. Namun, kalau tidak diizinkan, memakai cara kedua, yakni akan digabung dengan lembaga pendidikan yang dekat lokasi penampungan pengungsi. Disdik, kata dia, memang tidak mengadakan UN khusus untuk sekolah darurat, dengan pertimbangan membutuhkan biaya tambahan. Seperti membayar honor pengawas dan pengamanan. "Kami juga kasihan pada murid. Sebab, secara tidak langsung psikologi mereka akan terganggu apabila mereka harus melakukan ujian terpisah dan kami juga khawatir akan sulit konsentrasi saat mengerjakan naskah ujian," katanya menjelaskan. Ia juga menjelaskan, Disdik telah memberikan bantuan seragam sekolah terhadap anak pengungsi. Diharapkan dengan memakai seragam, bisa menumbuhkan semangat belajar mereka. Pelaksanaan ujian nasional di Kabupaten Sampang tahun ini akan diikuti sebanyak 20.839 siswa berasal dari 4.989 lembaga SMA dan 880 siswa MA (Madrasah Aliyah), dan 13.672 SMP. Untuk siswa MI/SD yang akan mengikuti ujian nasional sebanyak 7.167 orang. Total jumlah penyelenggara UN sebanyak 34 penyelenggara dari 73 pengabungan SMA/MA. Sementara menurut Kepala Bidang Teknik Lukito, untuk tingkat SMP sebanyak 117 penyelenggara dari 352 sekolah termasuk sebanyak 608 SD se-Kabupaten Sampang. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013