Akhir-akhir ini, sejumlah kalangan mempertentangkan Islam dengan Pancasila, terutama dalam kaitan polemik RUU Ormas, karena Pancasila dianggap akan "menggeser" Islam. Bagi pendiri dan mantan Pemimpin Redaksi Harian Islam "Republika" Dr Zaim Uchrowi, Islam dan Pancasila itu tidak perlu dipertentangkan, karena Pancasila itu sangat Islami, bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri menerapkan Piagam Madinah dalam kehidupan bermasyarakat, bukan lainnya. "Pancasila itu turunan Rukun Islam, karena Ketuhanan Yang Maha Esa itu mirip syahadat, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab itu mirip shalat, dan seterusnya," ucap penulis buku 'Karakter Pancasila' itu. Mantan Dirut PT Balai Pustaka (Persero) itu mengemukakan hal itu saat berbicara di hadapan ratusan peserta sarasehan dalam rangka milad ke-19 Yayasan Yatim Mandiri di Surabaya, 30 Maret 2013. Dalam sarasehan bertajuk "Sinergi Membangun Kemandirian Anak Bangsa" yang juga menampilkan pakar ekonomi Islam Dr Ari Moduto itu, ia menjelaskan dua dari sembilan tim perumus Pancasila juga ulama. "Jadi, apakah Pancasila itu Islam atau tidak, atau Pancasila itu lebih rendah dari Islam, saya kira hal itu bukan hal penting, karena Pancasila itu sendiri sangat Islami," tukas Ketua Dewan Pengawas Perum LKBN Antara itu. Menurut pemerhati masalah haji itu, Islam dan Pancasila juga merupakan "pintu sukses", karena sukses itu sangat ditentukan kebiasaan berdoa, bercita-cita, bekerja keras, bekerja sama, dan berhijrah. "Berdoa itu dalam Pancasila ibarat Ketuhanan Yang Maha Esa dan dalam Islam ibarat syahadat, lalu bercita-cita dalam Pancasila ibarat Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, sedangkan dalam Islam ibarat shalat," tuturnya. Di hadapan anak yatim dari Surabaya dan sekitarnya, ia menegaskan bahwa sukses itu bukan kaya seperti Menteri BUMN Dahlan Iskan, atau berkuasa seperti Presiden SBY, terkenal seperti komedian Tukul Arwana, dan pintar seperti BJ Habibie. "Sukses itu bermula dari doa, cita-cita, kerja keras, kerja sama, dan hijrah, tapi hasilnya berupa 5-B, yakni bertambah, berimbang, berkah, bahagia, dan berkelanjutan," paparnya. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013