Pamekasan (Antara Jatim) - Lembaga swadaya masyarakat pemantau pendidikan dan korupsi, Watch of Education and Corruption (WEC) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Sabtu menobatkan lima siswa SMA/MA dan SMK sebagai Pelajar Terpuji 2013. "Kelima orang pelajar ini kami nobatkan setelah mengikuti seleksi penjaringan calon sejak sebulan lalu," kata Ketua LSM WEC Pamekasan, Fahrus Shaleh Fadly. Pelajar terpuji yang dinobatkan WEC Pamekasan di pendopo pemkab setempat itu, masing-masing Astutik dari SMA Negeri 5 Pamekasan, Lailatur Fajriyah MA Nurus Sholah, Dimas Jaya Subakti SMA Negeri 1 Pamekasan, Mamruroatul Hakikiyah dari MA Miftahul Qulub, Mila Hendriana dari SMA 4 Pamekasan Fahrus menjelaskan, kelima pelajar ini telah mengikuti tahapan seleksi seperti tes tulis dan wawancara yang berisi materi nilai-nilai terpuji. Sebelumnya, jumlah pelajar yang mengikuti seleksi sebagai pelajar terpuji itu sebanyak 66 orang dari berbagai lembaga pendidikan tingkat SMA/MA dan SMK se-Kabupaten Pamekasan. Dari jumlah itu, panitia kemudian melakukan seleksi, yakni melalui tes tulis dan tes wawancara hingga akhirnya terjaring 15 orang. "Nah, dari jumlah 15 orang ini, kami selanjutnya melakukan penjaringan lagi menjadi sepuluh orang dan lima diantara dinobatkan menjadi pelajar terpuji," terang Fahrus Shaleh. Sedangkan lima pelajar lainnya, hanya mendapatkan penghargaan berapa piagam. "Kalau yang masuk dalam lima besar, selain mendapatkan penghargaan juga mendapatkan hadian berupa tabanas," terang Fahrus. Secara simbolis, penobatan pelajar terpuji itu dilakukan langsung oleh Bupati Pamekasan Kholilurrahman, termasuk penyerahan piala dan hadian tabungan kepada pelajar itu. Bupati Pamekasan Kholilurrahman dalam sambutannya menyatakan, pihaknya menyambut baik kegiatan yang dilakukan WEC itu sebagai upaya untuk menciptakan sikap terpuji di kalangan pelajar di Pamekasan. "Sikap terpuji memang perlu ditanamkan di kalangan pelajar sejak dini, sebagai upaya untuk membina pelajar berakhlak mulai," terang Kholilurrahman. Seusai penobatan pelajar terpuji ini, selanjutnya digelar seminar bertema "Korupsi di Pusaran Kekuasaan" dengan nara sumber Moh Didik Sholeh dari LSM Malang Crisis Centre (MCC) dan Imaduddin Wakil Ketua Komisi Informasi Publik (KIP) Jawa Timur. Kedua nara sumber ini membeberkan, yang menjadi salah satu pemicu terjadinya kasus-kasus korupsi di negeri ini, salah satunya karena kurangnya transparansi informasi publik. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013