Bojonegoro (AntaraJatim) - Tim SAR gabungan Bojonegoro, Jatim, masih mencari seorang warga Desa Sranak, Kecamatan Trucuk, Sukatmi (42) yang diperkirakan tenggelam di perairan Bengawan Solo ketika sedang mencari kayu rencek, Selasa (5/3). "Pencarian korban masih terus dilakukan di lokasi kejadian hingga daerah hilirnya," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ Budi Mulyono, Rabu. Ia menjelaskan, pencarian korban tengelam, selain dilakukan Tim SAR gabungan yang terdiri dari 21 personel dengan dua unit perahu karet, juga dilakukan keluarga korban. Bahkan, lanjutnya, pihaknya juga meminta bantuan jajaran Satpol PP Kecamatan Babat, Lamongan, di daerah hilir Bengawan Solo untuk ikut mencari korban. "Pencarian korban hingga Babat, Lamongan untuk memantau kemungkinan korban terseret derasnya arus hingga ke Babat, Lamongan," tuturnya. Menurut dia, Tim SAR gabungan akan terus mencari korban tenggelam tersebut dengan batas waktu selama lima hari sejak kejadian. "Tim SAR akan menghentikan pencarian setelah lima hari," jelas dia. Sementara itu, Kepala BPBD Bojonegoro Kasiyanto meminta warga masyarakat di tepian Bengawan Solo mewaspadai sungai terpanjang di Pulau Jawa itu, meskipun ketinggian airnya cenderung menurun. "Meskipun air Bengawan Solo turun tetap berbahaya. Bagaimanapun juga namanya air tetap berbahaya apalagi arusnya deras," ujarnya. Sesuai data di BPBD setempat, pada musim hujan ini Bengawan Solo telah menimbulkan dua korban tewas tenggelam yaitu Dimas Fernanda Hidayat (13) warga Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk dan Ahmad Maslahul Afid (9), warga Desa Sembunglor, Kecamatan Baureno. "Keduanya tenggelam ketika sedang bermain-main di genangan air banjir luapan Bengawan Solo," tuturnya. Satu korban lainnya, warga Desa Trembes, Kecamatan Sofi Indrayana (18) ditemukan Tim SAR dalam keadaan meninggal dunia di sebuah kubangan di Desa Semlaran, Kecamatan Kalitidu.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013