Pamekasan - Majelis Ulama Indonesia (MUI) cabang Pamekasan merumuskan pola pendidikan Islami, sebagai pijakan pola penerapan sistem pendidikan yang menginginkan penerapan dalam nilai-nilai ke-Islam-an. "Penyusunan rumusan pola pendidikan Islam ini dilakukan MUI dalam sebuah 'workshop' yang berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 17 hingga 19 Februari hari ini," kata Humas MUI Pamekasan, Azis Maulana dalam rilis yang diterima Antara, Selasa sore. Ia menjelaskan, penyusunan rumusan pola pendidikan Islami ini oleh Komisi Tarbiyah dan Dewan Pimpinan MUI Pamekasan dengan tujuan untuk menyempurnakan program pendidikan pemerintah, terutama dalam pembinaan karakter siswa. Tidak hanya itu saja, penyusunan rumusan pola pendidikan Islami oleh MUI Pamekasan ini tidak hanya untuk pembentukan karakter siswa, akan tetapi juga pada semua elemen pendidik, termasuk guru kepala sekolah. "Penyusunan rumusan pola pendidikan Islami ini dilatarbelakangi oleh maraknya tauran dan tingkat kenakalan remaja yang semakin tinggi dan memprihatikan ulama. Baik di Pamekasan atupun di kabupaten lain di Pulau Madura ini," tutur Azis Maulana, menjelaskan. Penyusunan pola pendidikan Islami ini dimaksudkan untuk menjaga kewibaan pendidikan, mengingat selama ini, banyak tenaga pendidikan di Kabupaten Pamekasan secara khusus dan Madura pada umumnya yang terlibat dalam kasus yang tidak layak dicontoh. Seperti berbuat mesum dan selingkuh dengan sesama guru. Madura, kata Azis Madura, selama ini dikenal sebagai masyarakat agamis dan di pulau itu banyak lembaga pendidikan keagamaan, seperti pondok pesantren. Akan tetapi praktik yang terjadi di lapangan, para pendidik itu cenderung kurang memberikan contoh yang baik, sehingga kurang mencerminkan sikap Islami. Disatu sisi, banyak pemoda lulusan pendidikan formal yang terlibat perbuatan amoral, juga menjadi perhatian khusus MUI. "Kejadian-kejadian yang menyimpang dan melanggar moral agama itulah yang menjadi perhatian MUI dan kami berupaya melakukan perbaikan melalui jalur pendidikan dengan merumuskan pola pendidikan Islami ini," katanya, menambahkan. Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, hasil rumusan pola pendidikan Islami yang kini tengah dirumuskan MUI Pamekasan tersebut, nantinya akan dipresentasikan kepada pemkab di Madura, Pemprov Jatim dan MUI se-Madura. "Dan kami akan mengusulkan akan pedoman tersebut, setelah mengalami penyempurnaan akan menjadi pijakan pendidikan di Pulau Madura, baik di Pamekasan, Sampang, Sumenep, maupu di Kabupaten Bangkalan," terang Azis Maulana.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013