Bojonegoro - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jatim, Sabtu, memberlakukan siaga II dalam menghadapi banjir luapan Bengawan Solo di daerah hilir Jatim. "Bengawan Solo di sepanjang daerah hilir Jatim, mulai Bojonegoro, dan Tuban sudah masuk siaga II," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Mucharom, Sabtu. Ia menjelaskan, meningkatnya debit air Bengawan Solo di daerah hilir Jatim tersebut, akibat memperoleh pasokan air banjir Bengawan Solo terutama dari Ngawi, selain Jurug Solo, Jateng. "Banjir Bengawan Solo di Ngawi masuk siaga III bertahan dalam beberapa jam, begitu pula di Jurug Solo juga terjadi banjir," jelas dia. Pemantauan di Posko UPT Bengawan Solo, ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro terus merangkak naik menjadi 14,77 meter, Sabtu pukul 14.00 WIB. Pada waktu bersamaan, lanjut dia, ketinggian air di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari Kota Bojonegoro air juga meningkat menjadi 28,57 meter. "Air Bengawan Solo di Ngawi hari ini tertinggi sempat mencapai 8,35 meter (siaga III) pukul 09.00 WIB. Sekarang mulai turun, tapi masih siaga III dengan ketinggian 8,33 meter pukul 14.00 WIB," paparnya. Sementara itu, ketinggian air Bengawan Solo di Jurug Solo, Jateng, sempat mencapai 7,00 meter (siaga I), dan saat ini turun, menjadi 6,44 meter pukul 11.00 WIB. "Di daerah Tuban dan Lamongan juga sudah masuk siaga banjir. Perkiraan kami air banjir Bengawan Solo di daerah hilir Jatim, bisa masuk siaga III (merah)," tandasnya Oleh karena itu, ia meminta, seluruh jajaran penanggulangan bencana di sepanjang daerah hilir mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi banjir kiriman dari daerah Ngawi dan hulu Jateng. Apalagi, lanjut dia, kondisi cuaca mendung di daerah hilir Jatim, terutama di Bojonegoro yang berpotensi hujan akan semakin menambah bertambahnya debit air sungai terpanjang di Jawa. Pantauan ANTARA, genangan air banjir di daerah hilir Jatim di Bojonegoro, mulai merendam ratusan hektare areal tanaman padi dan pekarangan rumah warga di sejumlah desa di Kecamatan Kota, Dander, Kalitidu dan Trucuk. "Berbagai persiapan menghadapi banjir di daerah hilir Jatim terus kami lakukan. Di antaranya, menyediakan pompa air penyedot genangan dan karung plastik," jelasnya. Secara terpisah Sekretaris BPBD Bojonegoro, MZ. Budi Mulyono, menyatakan, pihaknya dengan jajaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), saat ini sedang menggelar rapat membahas penanganan bencana yang sewaktu-waktu terjadi di daerah hilir Jatim. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013