Bojonegoro - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jatim, memperbaiki tanggul Bengawan Solo, serta anak sungainya, di sejumlah titik yang jebol, akibat banjir, secara darurat. "Perbaikan tanggul yang jebol, juga tebing yang ambles, sifatnya darurat belum permanen, dengan memperhitungkan banjir kemungkinan masih terjadi pada musim hujan ini," kata Kepala UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Koesjanto, Jumat. Ia menjelaskan, jebolnya tanggul dan kerusakan tebing Bengawan Solo dan anak sungainya, di sejumlah titik di Bojonegoro dan Tuban itu, akibat banjir, pada awal Januari lalu. "Kalau tidak diperbaiki secara darurat, air banjir bisa melimpas dan merendam pemukiman warga dan areal pertanian," ucapnya. Perbaikan yang dilakukan, menurut dia, dilakukan dengan memasang karung yang diisi tanah atau plastik, juga memasang bronjong kawat dan gedhek di lokasi tanggul yang jebol dan tebing yang rusak. "Sebanyak 21.000 karung sudah kita salurkan ke lokasi tanggul yang jebol, selain puluhan bronjong kawat dan gedhek," jelasnya. Ia menyebutkan, penanganan darurat jebolnya tanggul Kali Mengkuris di Kecamatan Kanor dan Sumberrejo, Bojonegoro, dilakukan dengan memasang 5.000 karung yang diisi tanah atau pasir, bekerja sama dengan warga setempat. Di wilayah setempat, lanjut dia, ratusan hektare tanaman padi berusia 70 hari, terancam terendam air banjir, kalau tanggul tidak diperbaiki. Selain itu, katanya, juga penanganan darurat tanggul kiri Bengawan Solo di Widang, Tuban, dengan memasang 5.000 karung dan 45 gedhek, bekerja sama dengan Ponpes Langitan untuk menceah airBengawan Solo melimpas di kawasan ponpes setempat. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013