Bojonegoro - Jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro masih membuka posko bersama siaga bencana dengan mempertimbangkan di wilayahnya masih berpeluang terjadi ancaman bencana banjir. Sekretaris BPBD Bojonegoro MZ Budi Mulyono, Selasa mengatakan, ancaman bencana banjir luapan Bengawan Solo dan banjir bandang, juga bencana lainnya, seperti tanah longsor dan angin puting beliung masih berpeluang terjadi selama musim hujan. Oleh karena itu, lanjutnya, posko siaga bersama bencana dengan melibatkan berbagai pihak terkait, masih akan tetap dibuka dengan perkiraan masa berakhirnya Maret. "Posko bersama siaga bencana tetap dibuka selama 24 jam penuh, sebagai antisipasi menghadapi terjadinya bencana banjir, juga bencana yang lainnya," jelasnya. Posko siaga bencana, lanjut dia, selain lokasinya di Kantor BPBD, juga di lima titik lainnya yang daerahnya rawan bencana yaitu di Kecamatan Trucuk, Kapas, Balen, Kanor dan Baureno. "Di pilihnya lima lokasi di kecamatan itu sebagai tempat posko siaga bencana, sebab di lima wilayah itu masuk daerah terparah setiap terjadi bencana banjir luapan Bengawan Solo dan banjir bandang," paparnya. Ia menjelaskan, petugas yang bersiaga di posko siaga bencana, dari berbagai pihak terkait, mulai Kodim 0813, Kepolisian Resor (Polres), juga jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) pemkab, dan pihak lainnya. Meski kondisi di wilayahnya saat ini tidak terjadi banjir, menurut dia, petugas di posko siaga bersama bencana, tetap melakukan kegiatan, di antaranya memantau curah hujan melalui data di internet yang diunggah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Surabaya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013