Bojonegoro - Puluhan petugas Satpol PP Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur, Senin, melakukan operasi bekas lokalisasi Kalisari, di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk yang dijadikan tempat baru pekerja seks komersial (PSK) asal lokalisasi Tuban.
"Operasi PSK sebagai antisipasi penutupan lokalisasi di Tuban, juga Surabaya. Sebab, informasi yang kami terima bekas lokalisasi Kalisari ini kedatangan berkisar 60-70 PSK asal lokalisasi Tuban," kata Kepala Kantor Satpol PP Pemkab Bojonegoro Kamidin.
Operasi penertiban yang langsung dipimpin Kamidin dengan mengerahkan puluhan anggotanya itu, berhasil menangkap sembilan PSK yang langsung dibawa dengan kendaraan ke kantor Satpol PP.
Karena jumlah yang tertangkap masih minim dibandingkan informasi jumlah yang datang, menurut Kamidin, sejumlah petugas Satpol PP tetap berjaga di lokalisasi Kalisari untuk melakukan pemantauan sejumlah rumah yang dicurigai masih ada PSK bersembunyi.
Puluhan petugas Satpol PP yang melakukan pengeledahan, sebagian di antaranya ada yang gagal meminta penghuni rumah di bekas lokalisasi Kalisari itu, membukan pintunya.
"Operasi ini tidak hanya sehari dua hari, tapi akan berlangsung secara terus menerus. Kita tidak ingin bekas lokalisasi Kalisari, dijadikan tempat mangkal baru PSK," ujar Kamidin.
Bahkan, lanjutnya, pihaknya juga akan mengumpulkan para pemilik rumah di bekas lokalisasi Kalisari, untuk mendapatkan peringatan agar tidak menampung PSK asal Tuban, juga daerah lainnya.
Apalagi, lanjut dia, Pemkab Tuban, yang melakukan penutupan lokalisasi di wilayahnya dan sudah memberikan pesangon sebesar Rp3 juta/PSK dan mucikari Rp10 juta agar mencari pekerjaan lain.
"Mereka akan kita data, kalau memang asalnya dari lokalisasi Tuban, akan kita kembalikan lagi ke Tuban," ucapnya.
Ia menjelaskan, pemkab tidak akan menghidupkan atau melegalkan lokalisasi Kalisari, yang sudah ditutup beberapa tahun lalu.
"Kita tetap akan melakukan penertiban secara terus menerus, tidak hanya di Kalisari, juga di tempat lainnya agar Bojonegoro terbebas dari prostitusi," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013