Blitar - Kawanan perampok bersenjata api menggasak toko emas milik Puji Rahayu (45) di Pasar Cangkring, Kabupaten Blitar. Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Polres Kota Blitar, Iptu Soewoko, Minggu, mengemukakan bahwa polisi sudah melakukan sejumlah langkah pemeriksaan dan penyelidikan kasus itu. "Kami periksa dan mengambil sidik jari pelaku di lokasi kejadian. Kami juga sudah pastikan lokasi steril dengan memasang garis polisi," katanya dikonfirmasi tentang perampokan itu. Ia mengatakan bahwa polisi juga terus memburu kawanan perampok yang diperkirakan dua orang itu, dan kemungkinan mereka sudah meninggalkan kota, bersembunyi. Untuk saat ini, pihaknya gencar memburu dan koordinasi dengan jajaran polisi, termasuk ke Polres Blitar. Walaupun saat ini Kecamatan Ponggok secara hukum masuk Polres Kota Blitar, komunikasi harus terus dilakukan demi mengungkap kasus tersebut. Kasus perampokan itu sendiri terjadi ketika pemilik toko emas milik Puji Rahayu (45), warga Desa Sambi, Kecamatan Ringnrejo, Kabupaten Kediri datang ke pasar. Ia memiliki toko perhiasan emas di Pasar Cangkring, Desa/Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Puji Rahayu mengatakan bahwa perampok itu membawa dua tas yang berisi perhiasan emas yang dia bawa ke tokonya. Total berat dari emas yang merupakan barang dagangan itu sekitar 20 kilogram dengan prediksi nominal sampai Rp5 miliar. Ia juga mengatakan bahwa saat itu dirinya berada di luar pasar dan memanggil salah satu karyawannya untuk menyerahkan dua tas besar yang berisi perhiasan emas tersebut. Barang-barang itu di antaranya berisi cincin, kalung, gelang, dan perhiasan emas lainnya. Setelah itu, karyawannya masuk ke dalam pasar. Secara tiba-tiba, dia mendengar suara tembakan dari dalam pasar dan ternyata tokonya telah dirampok. "Saya tidak punya firasat apa pun. Saat itu, saya memanggil karyawan saya dan setelah tiba di toko, ternyata ada perampok yang membawa tas saya," katanya. Puji Rahayu bertambah cemas ketika mengetahui karyawan yang membawa tas itu ternyata tertembak kakinya. Ia langsung meminta tolong, kemudian warga pun sebagian menolongnya dengan menghubungi polisi dan sebagian membawa karyawan toko yang diketahui bernama Yusuf (20) itu ke Rumah Sakit Budi Rayahu, Kota Blitar. Sementara itu, Yusuf, karyawan dari toko emas yang terluka itu mengatakan bahwa saat itu dirinya baru saja memasukkan dua tas yang berisi perhiasan emas dan rencananya barangnya akan dipajang di etalase. Tiba-tiba, masuk dua orang yang langsung menodongkan senjata api ke arahnya dan rekannya, Rina (21), kemudian berusaha merampasnya. Yusuf sempat melawan, dan ketika itu dia ditembak kakinya oleh para perampok sehingga terluka. "Dua kali peluru ditembakkan, satu mengenai kaki saya dan satunya lagi ke etalase sehingga pecah. Setelah itu, saya tidak kuat lagi, dan mereka membawa tas itu," ucapnya dengan masih menahan rasa sakit.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013