Pamekasan - Sekitar 100 hektare tanaman padi di Pamekasan rusak akibat kekurangan air dan terkena terpaan angin kencang dalam sepekan terakhir ini.
"Kebanyakan tanaman padi yang rusak itu di Kecamatan Proppo," kata Kepala Dinas Pertanian Pamekasan, Isye Windarti, Minggu.
Isye menjelaskan bahwa tanaman padi di kecamatan itu kebanyakan di sawah tadah hujan sehingga sangat bergantung pada curah hujan.
Dalam dua pekan terakhir ini, kata dia, curah hujan kurang sehingga lahan mengering. Sebaliknya, angin justru bertiup kencang yang menyebabkan tanaman padi roboh.
Tidak hanya itu saja, menurut Isye, tanaman padi yang kekurangan air berpotensi mudah terserang hama, seperti wereng.
Ia mengatakan bahwa sekitar 100 hektare tanaman padi yang rusak itu merupakan tanaman percontohan, yang benihnya berasal dari bantuan pemerintah pada musim tanam saat ini.
Adapun luas lahan tanaman padi di Kabupaten Pamekasan pada musim tanam saat ini, kata dia, sekitar 22.000 hektare yang tersebar di 13 kecamatan.
Dikatakan pula, dari sekitar 100 hektare lebih tanaman padi yang rusak itu, termasuk di antaranya bibit padi hibrida bantuan pemerintah kepada para petani.
Pada musim tanam kali ini, Dinas Pertanian Pamekasan memberikan bantuan benih kepada 231 kelompok tani di wilayah itu, yakni berupa bibit padi dan jagung.
Isye Windarti memaparkan bahwa bantuan benih padi kepada 40 kelompok untuk 25 hektare lahan sawah. Berikutnya, sebanyak 70 kelompok pada lahan kering seluas 25 hektare, kemudian bantuan berupa benih padi hibrida kepada 50 kelompok untuk 10 hektare lahan di wilayah itu.
"Kami juga memberikan bantuan benih jagung hibrida kepada 71 kelompok tani untuk lahan seluas 15 hektare," tuturnya.
Menurut dia, bantuan benih padi dan jagung pada musim tanam kali ini tersebar pada 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan, dan saat ini telah disalurkan kepada masing-masing kelompok penerima bantuan.
Disebutkan, di Pamekasan terdapat sebanyak 973 kelompok tani tersebar di 178 desa dan 11 kelurahan. Jumlah ini berdasarkan jumlah dusun yang ada di wilayah itu.
"Jadi, satu dusun ada sebanyak satu kelompok tani," terang Isye Windarti.
Ia juga menjelaskan bahwa jumlah kelompok tani yang menerima bantuan benih itu lebih banyak jika dibandingkan dengan penerima pada tahun 2011 sebanyak 200-an kelompok tani.
"Bantuan kelompok tani itu sejak 2008 dari APBD Pamekasan," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013