Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun mencatat produksi padi di Kota Madiun, Jawa Timur pada 2025 turun menjadi 11.069 ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 6.392 ton beras.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun Abdul Azis dalam keterangan yang diterima di Madiun, Jawa Timur, Minggu mengatakan bahwa pada 2024, tercatat produksi GKG mencapai 12.610 ton atau setara dengan 7.282 ton beras.
"Produksi padi 2025 tersebut tercatat mengalami penurunan sebanyak 1.541 ton GKG atau 12,22 persen dibandingkan 2024," ujar Abdul.
Adapun, penurunan produksi padi atau beras tersebut disebabkan karena luas area panen yang juga mengalami penurunan akibat berbagai faktor, di antaranya alih fungsi lahan.
Sesuai data, luas panen padi pada 2025 di Kota Madiun tercatat sekitar 1.974 hektare, yang turun seluas 216 hektare atau 9,88 persen dibandingkan luas panen padi pada 2024 yang sebesar 2.190 hektare.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun Totok Sugiarto mengatakan Kota Madiun terus berupaya mengoptimalkan produktivitas padi di lahan pertanian terbatas dalam rangka mendukung program nasional mewujudkan ketahanan pangan.
Berbagai upaya dilakukan Pemkot Madiun untuk mendorong produktivitas petani, salah satunya dengan penggunaan alat mesin pertanian (alsintan) modern berupa mesin combine harvester.
Selain itu juga pemberian bantuan pupuk tambahan melalui alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ke kelompok tani di luar pupuk subsidi dari pusat, serta berbagai macam pelatihan untuk meningkatkan hasil panen.
Totok menjelaskan, Pemkot Madiun juga menghadirkan inovasi Sekolah Lapangan Pertanian dan Perikanan Berkelanjutan atau "Selapanan".
Selapanan melibatkan petani, peternak, hingga mahasiswa dan santri yang diberikan kesempatan untuk belajar serta mengasah keterampilan pertanian dalam upaya mendukung ketahanan pangan dalam meningkatkan produktivitas panen, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Peserta program Selapanan juga dibekali praktik di lapangan dengan didampingi praktisi, di antaranya, praktik pengendalian hama padi, budi daya bawang merah, hingga teknologi bioflok di sektor perikanan.
Editor : Vicki Febrianto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025