Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya menstabilkan harga sembako dan menjaga daya beli masyarakat menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dengan menggelar pasar murah di Kabupaten Lumajang.
"Pasar murah biasanya bersamaan dengan kegiatan saya di daerah. Namun juga bisa di mana saja, asalkan tidak dekat dengan pasar tradisional karena itu bukan kompetitornya pasar tradisional," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam keterangannya di Lumajang, Sabtu.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim kembali menggelar pasar murah bagi masyarakat dan pasar murah ke-290 digelar di halaman Balai Desa Jarit Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang.
Menurut dia, pasar murah merupakan program komplementer Pemprov Jatim untuk memperkuat upaya stabilisasi pangan yang juga dilakukan pemerintah kabupaten/kota.
"Menjelang Natal dan tahun baru yang kemudian berlanjut menuju Ramadhan dan Idul Fitri, diperlukan intervensi ekstra agar lonjakan permintaan sembako tidak berdampak pada melonjaknya harga," tuturnya.
Ia mengatakan Pemprov Jatim ingin melakukan intervensi stabilisasi harga dan dampak inflasi sehingga masyarakat memiliki daya jangkau untuk memenuhi kebutuhan logistiknya.
"Masyarakat kini semakin peka terhadap perubahan harga. Hal itu terlihat dari beberapa komoditas yang cepat habis, salah satunya bawang merah yang memang harganya sedang naik," katanya.
Selain sembako, kegiatan pasar murah juga dimanfaatkan Pemprov Jatim untuk memberi ruang bagi pelaku UKM lokal, sehingga produk-produk UKM turut dikurasi untuk berkesempatan mengikuti Misi Dagang Pemprov Jatim ke berbagai provinsi.
"Pasar murah juga menampilkan produk UKM lokal yang mungkin sekalian bisa dilakukan kurasi untuk ikut dalam misi dagang. Selain makanan minuman, kami juga melakukan pencarian terhadap produk produk kita yang bisa dikurasi," ujarnya.
Salah seorang warga Lumajang, Yayuk mengaku bersyukur mendapatkan bantuan beras dari Gubernur Jatim dalam kegiatan pasar murah tersebut dan mendapatkan telur gratis buat cucunya yang juga datang bersamanya.
Berbagai komoditas dijual dengan harga murah, antara lain beras premium Rp14.000/kg atau Rp70.000 per 5 kg, serta beras SPHP Rp11.000/kg atau Rp55.000 per 5 kg, lebih rendah dari harga pasar Rp13.000/kg.
Komoditas lainnya juga tersedia dengan stok mencukupi, seperti gula pasir Rp14.000 per kilogram, MinyaKita Rp13.000 per liter, telur ayam ras Rp22.000 per pack, bawang merah Rp7.000 per 250 gram, bawang putih Rp6.000 per 250 gram, tepung terigu Rp10.000 per kilogram, serta daging ayam ras Rp30.000 per pack.
Editor : Astrid Faidlatul Habibah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025