Surabaya - Produsen telepon seluler Venera optimistis permintaan pasar Jawa Timur (Jatim) pada akhir tahun meningkat karena tren penjualan komoditas tersebut di daerah ini juga meningkat. "Apalagi, sesuai tren yang terlihat selama ini penjualan telepon seluler pada akhir tahun lebih tinggi dibandingkan awal tahun," kata "Manager Marketing" Venera, Iwan Gunawan, dihubungi dari Surabaya, Senin. Menurut dia, semakin meningkatnya permintaan pasar Jatim pada akhir tahun ditunjang beragam promo menarik seperti potongan harga khusus yang diadakan oleh sejumlah vendor telepon seluler. "Untuk itu, kami berupaya menawarkan aneka produk unggulan yang dipatok dengan harga terjangkau di kelasnya melalui 'roadshow' di 23 kota di Jatim. Pelaksanaannya antara tanggal 15 Desember 2012 hingga 15 Januari 2013," ujarnya. Pada "roadshow" tersebut, jelas dia, kian memudahkan konsumen untuk langsung mengenal lebih dekat terhadap berbagai perangkat telekomunikasinya. Selama roadshow berlangsung, pihaknya berharap bisa menguasai pangsa pasar Jatim. "Beberapa produk yang ditawarkan pada 'roadshow' seperti 'Alpha P2' yakni telepon seluler yang dilengkapi fasilitas '3D' untuk menikmati 3D Movie. Selain itu, 'Alpha P1' dan 'P3'," katanya. Di samping itu, tambah dia, ada pula telepon seluler seri "Ego" dengan miniphone series. Bahkan, ia menyediakan produk baru jenis "candy bar" pada kegiatan tersebut. "Kami adalah pioneer telepon seluler 'candy bar'. Untuk itu, sebagai apresiasi kepada masyarakat kami menawarkannya dengan harga 100 ribuan per unit," katanya. Di sisi lain, kata dia, tersedia "Venera Cloud Tab 3" yaitu "tablet" tujuh inci yang dapat memanjakan pasar telekomunikasi terutama saat menggunakan fasilitas TV. "Tablet" tersebut dilengkapi dengan fasilitas telepon, 3,5 (HSDPA), dan "OS Android ice cream sandwich 4". "Dengan segala macam fasilitas yang ada di 'tablet' itu, kami yakin keberadaannya dapat menjadi strategi bersaing di tengah ketatnya bisnis 'tablet' di Indonesia. 'Cloud TAB 3' memiliki kecepatan 1 GHz dengan sistem 'dual core' dan fasilitas 'LCD capacitive 5 point multi touch'," katanya. Hal tersebut, lanjut dia, sekaligus menjadi langkah bisnis dalam menjalani usaha dan mengembangkan pasar telepon seluler nasional. Apalagi, kini tidak sedikit produsen merek lokal yang tumbang satu per satu. "Bahkan, eksistensi beberapa produsen telepon seluler merek lokal seolah tidak terdengar lagi. Kalau dua atau tiga tahun lalu, kinerja mereka masih terlihat," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012