Mahasiswa menunjukkan inti bateray (kutub negatif) hasil inovasinya yang menggunakan besi bekas di Laboratorium Teknik Kimia, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Kamis (2/8). Inti baterai yang dibuat dengan lempeng tembaga dan besi bekas tersebut mampu menyimpan energi listrik tujuh kali lipat lebih banyak serta lebih tahan lama dibanding bateray lithium pada umumnya. Antara jatim/Ari Bowo Sucipto/18