Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur intensif melakukan kegiatan skrining penyakit menular berupa TB (tuberkulosis) dan HIV guna penanganan dan menekan kasusnya di wilayah setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Heri Setyana di Madiun, Senin mengatakan kegiatan skrining atau penyaringan tersebut dilakukan bekerja sama dengan Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) serta posyandu integrasi layanan primer (ILP) di wilayah Kabupaten Madiun.
"Kegiatan ini tidak hanya deteksi dini HIV, namun juga berbagai penyakit, termasuk TB (tuberkulosis). Selain itu, juga dilaksanakan pemeriksaan gula darah dan tekanan darah bagi warga," ujar Heri.
Menurutnya, kasus penularan HIV/AIDS di Kabupaten Madiun perlu mendapat perhatian serius. Tak hanya tugas dari KPAD setempat, namun juga masyarakat secara luas. Terlebih, beberapa kali saat dilakukan razia penyakit masyarakat petugas gabungan ditemukan warga yang positif HIV.
Berdasarkan data KPAD Kabupaten Madiun per 3 Oktober 2025, tercatat ada 1.491 kasus HIV/AIDS tersebar di 15 kecamatan. Dari jumlah itu, sebanyak 779 orang masih hidup dan menjalani pendampingan aktif.
Dinkes bersama KPAD selain pendampingan pasien, juga aktif melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap kelompok berisiko tinggi seperti lelaki seks dengan lelaki (LSL), waria, wanita pekerja seks (WPS), ibu rumah tangga, dan masyarakat umum.
Strategi tersebut menjadi bagian dari upaya menyingkap "fenomena gunung es" kasus HIV agar bisa ditangani sejak tahap awal. Selain kegiatan deteksi dini seperti skrining kali ini, lanjutnya.
Sementara terkait TB, Dinas Kesehatan saat ini sedang menggiatkan "Program Gerebek Dahak", sebagai upaya deteksi penemuan kasus TB di tingkat desa. Dari target 2.154 kasus TB tahun ini di Kabupaten Madiun, hingga awal Oktober baru tercatat 711 kasus temuan.
"Kita masih harus bekerja keras agar target penemuan kasus tercapai. Masyarakat perlu waspada terhadap gejala TBC ini seperti batuk lebih dari dua minggu, berat badan turun drastis, atau anak-anak yang mengalami stunting," katanya.
Ia menegaskan keterkaitan antara HIV dan TBC yang sering kali terjadi bersamaan pada pasien. Karena itu, setiap pasien HIV wajib diperiksa TB, begitu juga sebaliknya.
