Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memprioritaskan suplai vital berupa oksigen, makanan, minuman hingga infus terhadap korban berstatus merah yang masih terjebak reruntuhan dalam peristiwa ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, di Sidoarjo, Jawa Timur.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii di Sidoarjo, Rabu menjelaskan bahwa saat ini para korban yang masih terjebak dengan status kesadaran merah memungkinkan untuk bertahan lebih dari batas waktu krusial 72 jam pascakejadian yang mendapatkan suplai vital.
"Saat tim dapat mencapai korban, melalui celah-celah di bawah reruntuhan yang tersedia, selama mendapatkan suplai makan minum serta infus, maka memungkinkan korban dapat bertahan lebih lama," kata Syafii.
Syafii menyatakan bahwa para korban yang terjebak tersebut mampu bertahan lebih dari 72 jam, karena hingga saat ini masih memberikan tanda-tanda kehidupan yang didukung dengan pasokan suplai oksigen, makan minum, infus, vitamin serta obat-obatan.
Ia menambahkan bahwa dalam prinsip Basarnas serta visi Search and Rescue (SAR) internasional, setiap nyawa korban yang dapat diselamatkan merupakan aset yang tak ternilai harganya.
"Apalagi yang menjadi korban kali ini merupakan anak-anak yang berpotensi membawa negara menjadi lebih baik di masa depan, maka kami akan terus memprioritaskan upaya penyelamatan korban" kata Syafii.
Adapun menurutnya, para personel yang diterjunkan dalam proses evakuasi kali ini berjumlah 379 personel yang berasal dari 65 instansi berbeda. Hal itu merupakan bentuk upaya pemerintah untuk menangani peristiwa yang terjadi pada 29 September 2025.
Sementara itu saat kini tim penyelamatan gabungan menemukan 15 titik korban di bawah reruntuhan bangunan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny. Dari 15 titik tersebut, delapan korban diantaranya dalam tingkat kesadaran warna hitam, sementara tujuh lainnya berada di tingkat kesadaran merah.
Tim gabungan hingga kini telah berhasil melakukan evakuasi terhadap 11 korban yang sempat terjebak di bawah reruntuhan bangunan. Dari 11 korban tersebut tiga diantaranya meninggal dunia.
Basarnas prioritaskan suplai vital korban Al Khoziny berstatus merah
Rabu, 1 Oktober 2025 12:58 WIB
Sejumlah petugas gabungan bersiap mengevakuasi korban bangunan musala yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/9/2025). Sejumlah santri terluka dan beberapa santri diduga masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/foc.
...selama mendapatkan suplai makan minum serta infus, maka memungkinkan korban dapat bertahan lebih lama
