Percasi Jatim Berencana Gelar Festival Catur 2013
Rabu, 17 Oktober 2012 18:20 WIB
Surabaya - Pengurus Provinsi Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Jawa Timur berencana menggelar festival catur berskala nasional pada 2013, sebagai salah satu upaya untuk lebih memasyarakatkan olahraga asah otak tersebut.
Ketua Umum Pengprov Percasi Jatim Henky Kurniadi kepada wartawan di Surabaya, Rabu mengatakan, festival itu akan mengkolaborasikan catur dengan seni, sehingga kesan catur sebagai olahraga yang serius bisa dihilangkan.
"Selama ini catur identik dengan olahraga serius yang membutuhkan konsentrasi tinggi dari pemainnya. Melalui festival itu, kami ingin olahraga catur terlihat lebih 'fun' dan disukai masyarakat," kata Henki yang bersama pengurus Percasi Jatim rencananya dilantik pada 19 Oktober 2012.
Menurut ia, apabila catur sudah semakin diminati masyarakat mulai anak-anak hingga dewasa, langkah untuk melakukan pembinaan akan menjadi lebih mudah.
Program kolaborasi catur dengan seni sudah dimulai saat acara pelantikan pengurus di Taman Budaya Jatim dengan dihadirkannya pemusik Sawong Jabo bersama kelompoknya Sirkus Barock.
"Ketua Umum PB Percasi Hasyim Djojohadikusumo yang akan melantik. Pengurus Percasi Jatim sebenarnya sudah terbentuk sejak selesainya musprov pada Desember 2011, tapi tidak segera dilantik karena Pak Hasyim belum punya waktu luang," ujar Henky.
Kendati belum dilantik, lanjut Henky, program pembinaan catur di Jatim tetap berjalan dengan baik, terbukti dengan diraihnya gelar juara umum Kejuaraan Nasional Junior III tahun 2012 dan medali emas PON XVIII/2012 di Riau.
Pada Kejurnas Junior di Jakarta yang berlangsung awal Juli 2012, atlet Jatim sukses merebut lima medali emas, mengungguli Kalimantan Timur dan Jawa Barat yang masing-masing di peringkat kedua dan ketiga.
Sementara untuk PON 2012, medali emas Jatim diraih Master Internasional (MI) Rony Gunawan melalui nomor catur cepat. Prestasi ini menjadi sejarah bagi olahraga catur Jatim, karena selama ini selalu gagal meraih emas.
"Masih banyak tantangan yang dihadapi kepengurusan baru Percasi Jatim, salah satunya bagaimana meningkatkan minat anak-anak dan generasi muda untuk menekuni olahraga ini," tutur Henky didampingi Sekretaris Percasi Jatim Hetty Palestina.
Tantangan lain yang ingin direalisasikan Percasi Jatim adalah mencetak seorang pecatur bergelar "Grand Master" (GM), karena selama ini memang belum dimiliki Jatim.
Saat PON 2012 lalu, tim catur Jatim sebenarnya diperkuat salah seorang pecatur bergelar GM, yakni GM Cerdas Barus. Namun, dia adalah atlet pindahan dari daerah lain, bukan asli Jatim.
"Tapi, mencetak seorang GM itu bukan pekerjaan mudah, karena harus dipersiapkan sejak dini dan diperlukan dukungan banyak pihak, termasuk pemerintah. Kami justru berharap ada perusahaan yang mau menjadi bapak angkat bagi atlet berprestasi," tambahnya. (*)