Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA) - Bandara Internasional Juanda menggelar latihan penanggulangan keadaan darurat (PKD) sebagai bentuk komitmen pengelola bandara dalam memastikan kesiapsiagaan seluruh pemangku kepentingan dalam menghadapi situasi darurat.
Menurut General Manager Bandara Juanda Muhammad Tohir, latihan tersebut merupakan amanat sesuai ketentuan International Civil Aviation Organization (ICAO) dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI.
"Keselamatan penerbangan adalah prioritas utama. Latihan ini dilakukan guna memastikan bahwa jika keadaan darurat benar-benar terjadi, semua pihak telah memiliki prosedur dan keterampilan yang mumpuni untuk melindungi keselamatan seluruh penumpang dan awak pesawat," kata Tohir di Sidoarjo, Rabu.
Latihan ini dinilainya dapat menguji kecepatan respons, koordinasi, dan efektivitas penanganan darurat oleh seluruh unsur yang terlibat terkait dunia penerbangan.
Dengan mengusung konsep satu hari tiga latihan, pihaknya melaksanakan tiga skenario keadaan darurat yang meliputi kecelakaan pesawat, aksi teror dan penyanderaan di terminal, serta kebakaran gedung dalam satu hari pelaksanaan latihan tersebut.
Simulasi kecelakaan pesawat berlangsung dengan skenario sebuah pesawat bermesin ganda mengalami kegagalan pada kedua mesin (dual engine failure) dan akhirnya jatuh. Kemudian dalam latihan tersebut Tim Penyelamat dan Pemadam Kebakaran atau Airport Rescue and Fire Fighting (ARFF) yang sudah siaga segera menuju lokasi kejadian untuk melaksanakan pemadaman api dan melakukan evakuasi terhadap seluruh penumpang.
Tohir menjelaska, sebagai salah satu bandara terpadat di Indonesia, Bandara Internasional Juanda harus senantiasa siap memberikan pelayanan yang optimal.
Ia menegaskan bahwa latihan tersebut tidak mengganggu perjalanan penumpang baik yang akan berangkat dan datang melalui Bandara Internasional Juanda.
"Kami juga meminta maaf kepada para penumpang yang merasakan ketidaknyamanan dalam menanggapi dan menyaksikan latihan tersebut," kata Tohir.
Tohir menjelaskan kegiatan ini didukung dan bekerja sama dengan Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Juanda serta melibatkan personel Badan Search And Rescue Nasional (BASARNAS), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Balai Besar Kesehatan Kekarantinaan Surabaya, Pemadam Kebakaran (PMK) Kecamatan Waru dan Kabupaten Sidoarjo, Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia Cabang Surabaya, Imigrasi, maskapai, serta beberapa rumah sakit di wilayah Sidoarjo.
Latihan tersebut merupakan agenda wajib setiap dua tahun. Ia berkata bahwa terakhir kali Bandara Juanda melakukan kegiatan serupa adalah pada Mei 2023 lalu.
