Kota Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo meluncurkan dua buku setelah sukses menggelar pelaksanaan pesta demokrasi pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) Jawa Timur dan Pilkada Kota Probolinggo dengan capaian partisipasi pemilih cukup tinggi.
Wakil Wali Kota Probolinggo Ina Dwi Lestari hadir dalam peluncuran dua buku yang mendokumentasikan proses dan hasil Pilkada 2024 yang digelar di Hall Paseban Sena Kota Probolinggo, Selasa.
"Saya menegaskan pentingnya menjaga semangat kolektif pasca-Pilkada Serentak 2024 demi mengawal legitimasi hasil pemilu dan memastikan kebermanfaatan program pemerintah," kata Wakil Wali Kota Probolinggo Ina Dwi Lestari dalam sambutannya dalam acara peluncuran buku tersebut.
Buku yang diluncurkan berjudul "Mozaik Demokrasi Lokal Pilkada Serentak di Kota Probolinggo Tahun 2024 Dalam Angka" karya Ahmad Hudri dan Viki Hamzah, sedangkan buku kedua bertajuk "Manifestasi Suara Rakyat riset pilkada serentak" karya Nora Titahaning Ayudha, Muhammad Risyad Fahlefi Rizqi Ruvantama.
"Saya berharap kedua karya itu dapat menjadi referensi sekaligus bahan evaluasi untuk pemilu yang lebih baik ke depan di Kota Probolinggo," tuturnya.
Ia menyampaikan apresiasi atas suksesnya gelaran Pilkada Serentak 2024 di Kota Probolinggo yang berlangsung aman, tertib, dan kondusif karena keberhasilan itu sebagai buah kerja kolaboratif lintas sektor.
"Keberhasilan penyelenggaraan pilkada hasil kerja keras kita bersama. Forkopimda, KPU, Bawaslu, ormas, akademisi, hingga seluruh masyarakat punya andil besar. Terima kasih karena telah menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab dan komitmen," tuturnya.
Ia juga mengapresiasi tingginya partisipasi masyarakat dalam Pilgub dan Pilwali yang masing-masing mencapai 78,51 persen dan 78,21 persen karena angka itu dinilai mencerminkan kesadaran politik masyarakat dan kepedulian terhadap masa depan kota.
"Tingginya partisipasi pemilih menunjukkan betapa kuatnya kepedulian warga terhadap masa depan Kota Probolinggo. Itulah fondasi demokrasi yang sesungguhnya," katanya.
Kegiatan itu menjadi penanda penting bahwa demokrasi lokal tidak hanya berhenti di bilik suara, tetapi berlanjut dalam keterlibatan aktif seluruh elemen untuk mengawal hasil dan memperkuat tata kelola pemerintahan.
Ketua KPU Kota Probolinggo, Radfan Faisal mengatakan bahwa kegiatan itu adalah bentuk pertanggungjawaban lembaga dalam mengedukasi publik soal tahapan dan hasil pilkada.
"Meski penuh capaian, kami juga menyoroti tantangan ke depan, seperti dinamika regulasi yang cepat berubah dan strategi kampanye yang masih kurang relevan bagi pemilih muda," ujarnya.
Sementara perwakilan KPU Jatim yang hadir dalam kegiatan itu, Choirul Umam juga mengapresiasi capaian Kota Probolinggo yang masuk 10 besar partisipasi tertinggi di Jatim dan meraih penghargaan Anugerah Tata Kelola Pencalonan Terbaik.
Acara juga diisi peluncuran video kronik pilkada, pameran, serta penyerahan plakat ucapan terima kasih kepada Wakil Wali Kota Probolinggo Ina Dwi Lestari dan jajaran Forkopimda.