BNN Blitar Lakukan Tes Urine Anggota TNI
Senin, 9 Juli 2012 20:09 WIB
Blitar - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Blitar melakukan tes urine pada anggota TNI AD dari Kesatuan Batalyon Infanteri 511 Blitar, Senin.
"Kami sengaja lakukan tes ini untuk mengetahui ada atau tidak anggota yang terlibat narkotika," kata Kepala BNN Kabupaten Blitar AKBP Henry Siswanto di Blitar.
Ia mengatakan, dalam kegiatan ini seluruh anggota diperiksa. Mereka dipanggil satu persatu dan diberikan sebuah tempat untuk menampung urine.
Contoh urine itu selanjutnya diperiksa menggunakan suatu alat khusus, dan langsung bisa diketahui apakah ada yang mengonsumsi narkotika atau tidak.
Dari ratusan anggota yang diperiksa itu, lanjut Henry, memang diketahui hasilnya negatif. Tidak ditemukan urine anggota mengandung narkotika.
Ia menampik pemeriksaan ini bocor, sehingga hasil dari tes tersebut negatif semuanya. Ia memastikan, pemeriksaan dilakukan dengan teliti dan serius, tanpa ada kebocoran.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh BNN ini bukan hanya kali ini saja, melainkan sudah yang kesekian kalinya. Pemeriksaan juga bukan hanya di kalangan TNI saja, sejumlah instansi lain seperti pemda dan DPRD kota setempat juga diperiksa para pegawainya dengan melakukan tes urine.
Bahkan petugas BNN juga memeriksa lembaga sekolah seperti guru dan murid. Dalam pemeriksaan di sekolah, diketahui ada enam murid mengonsumsi narkotika. Selain itu, terdapat sejumlah guru yang diduga juga mengonsumsi barang terlarang itu.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan di kantor DPRD Kabupaten Blitar, anggota dewan juga diperiksa semuanya. Namun, ada sekitar sembilan anggota dewan yang ternyata sudah langsung meninggalkan ruangan, ketika hendak diperiksa.
"Untuk guru, kami masih mengindikasikan mengonsumsi narkotika, sementara untuk anggota dewan yang belum sempat dites urine, kami lakukan menyusul. Namun, kami tidak menjadwal pasti, nanti malah bocor," katanya menegaskan.
Ia mengaku sangat prihatin dengan semakin maraknya peredaran narkotika. Di semua kalangan, mulai dari masyarakat umum, instansi sekolah, sampai lembaga pemerintah. Hal ini menunjukkan narkotika sudah merambah semua kalangan.
Sementara itu, Komandan Batalyon Infanteri 511 Blitar, Mayor Infanteri Rudi Andriyono mengatakan, kegiatan ini justru sangat membantu. Banyak anggota yang bertugas di luar pulau dan daerah konflik, dan dekat dengan bahaya narkoba.
Pihaknya juga tidak segan akan memecat anggotanya jika ada yang terlibat mengonsumsi barang haram tersebut. Terlebih lagi, bagi mereka yang ikut mengedarkan, akan diproses.
"Kami akan menindak tegas jika ada anggota yang terlibat," katanya.
BNN rencanya juga akan melakukan pemeriksaan di seluruh instansi di Kabupaten Blitar. Namun, mereka enggan untuk mengungkapkan jadwal, dengan dalih agar tidak ada kebocoran. (*)