Surabaya (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus mencatat terjadi lonjakan konsumsi energi oleh masyarakat selama periode arus mudik dan arus balik Lebaran 2025 di Jawa Timur (Jatim).
“Selama masa Satgas, tercatat adanya lonjakan konsumsi, terutama pada periode arus mudik dan balik di Jatim,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi di Surabaya, Rabu.
Ahad menyebutkan untuk produk Gasoline yaitu Pertalite dan Pertamax Series mengalami peningkatan mencapai 13 persen sedangkan untuk Gasoil yaitu Biosolar dan Dex Series mengalami penurunan hingga 15 persen.
Ia menjelaskan, penurunan tersebut berdampak besar dari pembatasan operasional angkutan barang dan truk terutama pada hari perayaan.
Di sisi lain, terdapat lonjakan untuk Avtur sebesar 6 persen dan untuk LPG mengalami kenaikan hingga 4 persen selama periode Lebaran tahun ini.
Meski demikian, Ahad memastikan tidak terjadi kelangkaan energi baik BBM dan LPG selama masa libur Lebaran kemarin lantaran ketahanan stok bervariasi mulai dari 3,3 hari hingga 20,78 hari tergantung produk dan wilayah.
Terlebih selama masa Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) 2025, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus memastikan kesiapan infrastruktur distribusi di Jatim.
Infrastruktur distribusi yang dimaksud adalah dengan pengoperasian enam Terminal BBM baik Fuel Terminal dan Integrated Terminal, 991 SPBU, 40 SPBUN, 867 Agen LPG PSO, dan empat Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU).
“Operasional itu dikendalikan melalui sistem monitoring yang aktif selama 24 jam penuh,” ujar Ahad.
Bahkan Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus turut menyediakan layanan tambahan bagi pemudik melalui Serambi MyPertamina yang hanya tersedia di Jatim yakni di SPBU KM 66A Malang-Pandaan dan di pintu keluar kedatangan Bandara Juanda.
Serambi ini memiliki beragam fasilitas serba gratis mulai dari area beristirahat, hiburan, The Bright Barber, kursi pijat, layanan kesehatan, ruang menyusui, Mushalla, kids corner, game console, dan beragam promo menarik.
“Kami akan terus meningkatkan keandalan layanan, terutama untuk wilayah-wilayah dengan tantangan geografis dan lonjakan konsumsi agar kebutuhan energi masyarakat senantiasa terpenuhi,” kata Ahad.