Surabaya (ANTARA) - PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) menerapkan komitmen Pelindo Bersih yaitu anti pungutan liar (pungli), anti gratifikasi, anti suap, dan anti korupsi kepada pengguna jasa dalam rangka mewujudkan pelabuhan yang bersih.
“Salah satu standar yang dipertahankan dan dilakukan upaya perkuatan secara berlanjut adalah pelaksanaan komitmen Pelindo Bersih yang selaras dengan komitmen Pelabuhan Bersih,” kata Direktur Utama TPS Wahyu Widodo di Surabaya, Kamis.
Untuk memperkuat komitmen ini, TPS melakukan sosialisasi kepada pengemudi truk tentang anti pungli termasuk informasi mengenai kanal pelaporan apabila pengemudi mengetahui adanya indikasi dan/atau tindakan pungli di TPS.
Selain itu, tim TPS juga melakukan dialog dengan pengemudi truk untuk mengetahui pendapat mereka tentang layanan TPS, kendala dalam kegiatan operasional, dan kepada siapa mereka dapat menyampaikan informasi tentang kendala untuk memperoleh solusi.
Pada setiap akhir sesi sosialisasi, tim TPS membagikan stiker berisi informasi kanal pelaporan indikasi dan/atau tindakan pungli atau whistle blowing systems serta kanal yang dihubungi untuk memperoleh info maupun solusi apabila terjadi kendala operasional saat berkegiatan di TPS.
Stiker itu mengingatkan pengemudi truk untuk mendukung praktik Pelindo/Pelabuhan Bersih serta memuat informasi penting mengenai saluran pengaduan, termasuk website, nomor telepon, WhatsApp, faksimile, email, dan surat menyurat yang terhubung langsung dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“TPS memastikan identitas pelapor akan dijaga kerahasiaannya serta laporan akan ditindaklanjuti dengan serius,” ujarnya.
Wahyu menuturkan pembagian stiker ini sangat penting karena bagian dari upaya untuk memperkuat penerapan tata kelola perusahaan yang baik terutama di momen-momen penting seperti menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Ia mengatakan, di musim puncak logistik seperti menjelang Idul Fitri intensitas pengiriman barang meningkat sehingga berpotensi menimbulkan gesekan dan praktik-praktik yang melanggar ketentuan.
Bahkan TPS pun melengkapi komitmennya dengan teknologi digital yang mampu mengurangi benturan dan gesekan dalam transaksi di lapangan sehingga lebih transparan dan efisien.
Beberapa sistem yang diterapkan seperti pembuatan job order atau e-CEIR, automatisasi gerbang (gate automation), CDR online, serta sistem VMT pada RTG untuk meningkatkan efisiensi operasional.