Polisi Madiun Selidiki Kasus Bentrok Antarperguruan Silat
Senin, 14 Mei 2012 17:28 WIB
Madiun - Kepolisian Resor Madiun, Jatim, menyelidiki kasus bentrok antarperguruan pencak silat yang terjadi di Desa Prambon, Kecamatan Dagangan.
Kepala Satuan Reskrim Polres Madiun AKP Edy Susanto, Senin mengatakan, hingga kini pihaknya belum mengamankan pelaku yang diduga menjadi provokator atas kasus bentrok yang melibatkan anggota perguruan pencak silat tersebut.
"Kami belum dapat menangkap tersangka dalam bentrok yang terjadi di Desa Prambon, Kecamatan Dagangan pada Minggu (13/5). Kami masih menyelidiki kasus ini lebih lanjut," ujarnya.
Menurut dia, dalam kasus ini pihaknya baru melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. Saksi-saksi tersebut berasal dari warga desa setempat dan sejumlah anggota dari dua perguruan yang terlibat bentrokan tersebut.
"Sejauh ini sudah ada tujuh orang saksi yang kami mintai keterangan lebih lanjut. Mereka selain berasal dari warga desa setempat juga ada yang berasal dari anggota kedua perguruan pencak silat," kata dia.
Ia menjelaskan, sebelumnya bentrok terjadi antara anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan PSH Tunas Muda Winongo. Bentrok berawal saat rombongan PSH Terate yang pulang usai prosesi kenaikan tingkat melewati pekampungan yang banyak dihuni anggota PSH Tunas Muda Winongo.
Puluhan warga setempat yang juga anggota PSH Tunas Muda Winongo berkumpul di sekitar tugu PSH Tunas Muda Winongo untuk mengantisipasi perusakan tugu yang kerap terjadi saat dilewati rombongan PSH Terate.
Petugas kepolisian sudah melarang agar rombongan anggota pencak silat ini tidak melewati jalan kampung tersebut, namun masih ada yang lolos sehingga bentrok tidak bisa dicegah. Selain terjadi perkelahian, massa juga melakukan pelemparan ke rumah-rumah warga.
Akibat bentrokan tersebut, sejumlah orang mengalami luka ringan, dua unit sepeda motor rusak, dan belasan rumah warga rusak akibat terkena lemparan batu dari massa pesilat yang berjumlah ratusan.
Disinggung soal motif bentrokan, AKP Edy menambahkan, bentrokan tersebut dipicu oleh perseteruan antara kedua perguruan pencak silat yang sudah lama berlangsung. Hingga kini, sejumlah anggota kepolisian setempat masih disiagakan di lokasi guna mengantisipasi bentrok susulan. (*)