Muslimah HTI Datangi DPRD Tolak Kenaikan Harga BBM
Kamis, 22 Maret 2012 15:15 WIB
Malang - Ratusan Muslimah Hizbuth Tahrir Indonesia (HTI) mendatangi gedung DPRD Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, dengan membawa anak-anak mereka yang masih berusia balita, menolak rencana kenaikan harga BBM per 1 April mendatang.
Selain mengajak balitanya, ratusan massa Muslimah HTI itu juga membawa berbagai peralatan masak, seperti penggorengan dan panci. "Kenaikan harga BBM ini sebagai bentuk dari kegagalan pemerintah dalam menyejahterakan rakyatnya," tegas Ketua II DPD HTI Malang, Kolisthoh Dzikri disela-sela aksi di gedung DPRD Kota Malang.
Menurut dia, jika harga BBM naik, maka yang diuntungkan adalah pihak asing, sebab kondisi ini sebagai dampak dari ekonomi kapitalisme. Dalam Islam sudah jelas, konsep ekonomi yang cocok untuk Indonesia adalah konsep Islam, yakni konsep khilafah, bukan ekonomi kapitalisme.
Aksi turun jalan yang dilakukan kaum Muslimah HTI tersebut, katanya, karena kaum ibu yang lebih tahu akan dampak kenaikan harga BBM. Kenaikan harga BBM ini, jelas memberikan keuntungan bagi kapitalis dan menyengsarakan rakyat kecil.
Selain itu, katanya, aksi turun jalan tersebut juga untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa konsep yang dilakukan pemerintah saat ini sudah gagal.
Menyinggung dilibatkannya balita dalam aksi tersebut, Kholishoh mengaku, untuk memberikan pendidikan kritis kepada anak-anak sekaligus menunjukkan pada pemerintah jika dampak kenaikan harga BBM itu tidak hanya dirasakan ibu dan bapak, namun juga anak-anak.
Sebab, tegasnya, kebutuhan anak-anak akan terganggu akibat kenaikan harga BBM tersebut. Kebutuhan anak-anak jadi banyak yang tidak terbeli karena anggarannya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok lainnya yang harganya juga naik.
"Sudah saatnya kaum perempuan menunjukkan peran aktifnya untuk memperjuangkan kembali Khilafah Islamiyah dalam sistem perekonomian di Tanah Air, apalagi sekarang ini pemerintah sudah gagal meningkatkan kesejahteraan rakyatnya," tegasnya.
Sejak beberapa pekan terakhir ini gelombang unjuk rasa yang menolak kenaikan harga BBM dari berbagai elemen masyarakat terus berlanjut.(*)