Kepala SKPD Paparkan Kinerja di Hadapan Gubernur
Selasa, 14 Februari 2012 18:13 WIB
Surabaya - Sebanyak 68 kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur memaparkan kinerjanya di hadapan Gubernur Soekarwo, Selasa.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi (Bappeprov) Jatim Dr Zaenal Abidin MM mengatakan paparan ini merupakan laporan hasil kinerja selama 2011 dan rencana program kegiatan 2012. Kegiatan in juga agenda rutin Pemprov tiga bulanan.
"Tujuannya agar dalam setiap program yang dilaksanakan SKPD sesuai visi misi gubernur. Tolok ukur keberhasilannya ada pertumbuhan ekonomi, penurunan kemiskinan dan pengangguran, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan disparitas wilayah serta lingkungan hidup," ujarnya.
Satu per satu kepala SKPD diberikan waktu untuk memberikan pemaparan di hadapan Gubernur Soekarwo, Wakil Gubernur Saifullah Yusuf dan Sekdaprov Rasiyo. Jika pemarannya kurang jelas dan tidak fokus maka gubernur atau wagub pasti menanyakannya.
Soekarwo mengaku pemaparan ini sebagai langkah koordinasi antar SKPD. Ia tidak sepakat jika kegiatan ini disamakan dengan istilah "penyidangan" bagi kepala SKPD. Apalagi jika dinilai kurang fokus dan tidak tanggap dalam membuat program kerja.
"Dengan pemaparan seperti ini maka koordinasi antarpejabat bisa terjalin. SKPD dengan gubernur, wakil gubernur dan sekdaprov. Dengan beginikan, semuanya tahu program yang bakal dilakukan," kata dia.
Sementara itu, selama tiga tahun kepemimpinannya Pemprov terbukti berhasil menurunkan kemiskinan melalui beberapa program, salah satunya Jalan Lain Menuju Kesejahteraan (Jalinkesra). Hanya saja penduduk miskin itu belum bisa ditingkatkan menjadi penduduk menengah ke atas. Inilah nantinya yang menjadi fokus ke depan.
Berdasarkan data BPS, angka kemiskinan di Jatim selama lima tahun terakhir cenderung mengalami penurunan signifikan. Tahun 2005, angka kemiskinan 22,5 persen, turun tajam pada 2009 menjadi sebesar 16,68 persen, tahun 2010 sebesar 15,26 persen dan hingga Maret 2011 sebesar 14,23 persen (turun 1,03 persen) setara 173.100 jiwa.
"Ke depan atau 2012, angka kemiskinan ditarget turun 1,8 persen dan turun lagi dua persen pada 2013," ucap Sekdaprov Rasiyo.
Pemprov Jatim menetapkan titik nol kinerja pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di Jatim tahun 2009 sebesar 6.022.590 jiwa (16,68 persen) dan data PPLS 08 hasil verifikasi 30 Oktober 2009. Dari data itu, ada 3.079.822 rumah tangga miskin sebagai sasaran yang tersebar di 8.505 desa/kelurahan dan 662 kecamatan.
"RTM itu terbagi dalam 493.004 (16 persen) rumah tangga sangat miskin (RTSM), 1.256.122 rumah tangga miskin (41 persen) dan 1.330.696 rumah tangga hampir miskin (43 persen)," tandas mantan Kepala Dinas Pendidikan tersebut. (*)