Komandan Menbanpur-1 Marinir Diganti
Rabu, 1 Februari 2012 13:52 WIB
Surabaya - Jabatan Komandan Resimen Bantuan Tempur-1 (Menbanpur-1) Marinir diganti dari Kolonel Marinir M. Hari kepada Kolonel Marinir Nuri Andrianis Djatmika.
Pergantian itu dilakukan dalam upacara militer yang dipimpin Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington di lapangan Apel Trian Sutedi Senaputra, Karangpilang, Surabaya, Rabu.
Kolonel Marinir M. Hari telah menempati jabatan baru sebagai Komandan Pangkalan Korps Marinir Surabaya pada beberapa waktu lalu, sedangkan Kolonel Marinir Nuri Andrianis Djatmika sebelumnya menjabat Komandan Pangkalan TNI AL Malang.
Upacara serah terima jabatan (sertijab) orang nomor satu di jajaran Menbanpur-1 Mar tersebut didukung enam batalyon upacara dari Yonzeni-1 Mar, Yonbekpal-1 Mar, Yonangmor-1 Mar, Yonkes-1 Mar, Yonprov-1 Mar, Yonkomlek-1 Mar dan satu unit Korps Musik dari Lanmar Surabaya serta didukung oleh material-material tempur Menbanpur-1 Marinir.
Dalam amanatnya, Komandan Pasmar-1 menyampaikan, sertijab pada dasarnya merupakan tuntutan alamiah, sekaligus bagian dari proses pembinaan kesatuan, yang diarahkan agar kesatuan tersebut mampu menghadapi tantangan tugas ke depan secara berkelanjutan.
"Sertijab juga merupakan salah satu upaya untuk mendinamisasikan kinerja dan organisasi agar semakin meningkat, baik dalam mengembangkan kreatifitas maupun kemampuan konsepsional," katanya.
Sebelumnya (31/1), sertijab juga dialami Letkol Laut (S) Danang Marsudi yang menggantikan Letkol Laut (S) Heru Kaswanto SE sebagai Pekas Pasmar-1 dalam upacara yang juga dipimpin Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) A.Faridz Washington di Mako Pasmar-1, Gedangan, Sidoarjo.
Letkol Laut (S) Heru Kaswanto SE selanjutnya akan menjabat sebagai Kadepkubuku di Kobangdikal Surabaya, sedangkan Letkol Laut (S) Danang Marsudi sebelumnya menjabat sebagai Danseba Pusdik Banmin Kobangdikal Surabaya.
"Seperti kita ketahui bersama bahwa jabatan Pekas menjadi dominan khususnya dalam sistem penganggaran saat ini dengan reformasi birokrasi, karena satu sisi pembinaan Pasmar-1 sangat tergantung dan bersandar kepada APBN, namun di sisi lain APBN kadang kala turun relatif terlambat dari pelaksanaan program itu sendiri," kata Danpasmar-1.
Dalam amanatnya, ia menegaskan bahwa realitas itu menuntut Pekas untuk proaktif dalam menyongsong turunnya anggaran, namun di sisi lain dengan tertib anggaran akan mendorong Pekas sebagai bendahara negara yang dituntut untuk teliti. (*)