Surabaya (ANTARA) - Konferensi Wilayah atau Konferwil NU Jatim di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur melibatkan 45 pengurus cabang NU pada 2-4 Agustus 2024.
Penjabat (Pj) Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) di Surabaya, Selasa, mengatakan sejumlah persiapan telah dilakukan oleh panitia, termasuk menyebar undangan kepada seluruh peserta, yakni 45 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jatim.
"Kita akan mengundang semuanya. Setiap cabang yang diundang mengirimkan 10 orang. Satu orang untuk utusan, dan sembilan orang lainnya sebagai peninjau," katanya saat konferensi pers terkait Konferwil XVII NU Jatim di Gedung PWNU Jawa Timur di Surabaya.
Ia mengemukakan, PCNU sebagai kepengurusan NU di tingkat kabupaten/kota memang berjumlah 45, berbeda dengan jumlah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur karena sebagian kabupaten/kota telah berdiri dua PCNU.
Gus Kikin mengatakan, pada acara pembukaan yang direncanakan digelar Jumat (02/08) malam mengundang perwakilan pondok pesantren.
"Dihadiri Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Ketua Umum PBNU. Sehingga ini menjadi momentum yang cukup ramai," ucapnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang ini berharap agar delegasi pondok pesantren dapat hadir mengingat Konferwil NU Jatim ini juga dapat menjadi ajang silaturahim.
Apalagi silaturahim merupakan hal yang biasa di kalangan pesantren NU. Sebab itu, ia optimistis banyak perwakilan pondok pesantren yang akan hadir.
"Di samping itu kami juga mengundang kalangan birokrasi, ulama, tokoh masyarakat dan organisasi yang lain," ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam Konferwil NU Jatim juga akan dibahas sejumlah persoalan keumatan terkini dalam komisi bahtsul masail serta sejumlah program kerja yang akan dicanangkan oleh PWNU Jatim lima tahun ke depan.
"Apa saja program yang lalu bisa dilanjutkan, kemudian program PBNU akan diadopsi menjadi program PWNU untuk PCNU se-Jatim," ucapnya.
Berkaitan dengan komisi bahtsul masail, kata dia, agenda ini dalam Konferwil NU Jatim terbagi dalam tiga bagian, yakni Waqi’iyah, Qanuniyah, dan Maudhu’iyah.
"Sejumlah isu utama akan dibahas dalam komisi bahtsul masail, salah satunya adalah judi online (dalam jaringan)," katanya.
Katib PWNU Jatim KH Romadlon Chotib mengatakan, judi dalam jaringan menjadi salah satu pembahasan dalam bahtsul masail karena dianggap relevan dengan fenomena yang terjadi pada masyarakat akhir-akhir ini.
Meskipun hukum dari judi itu sudah jelas, namun pembahasan pada konferwil kali diharapkan dapat menambah wawasan yang bermanfaat dari segi sosial maupun yang lainnya.
"Meskipun secara hukum judi itu hukumnya sudah pasti. Tapi pandangan apa yang kita bicarakan akan dibahas pada sidang komisi bahsul masail yang tematik," tuturnya.
Konferwil sebagai musyawarah tertinggi NU tingkat wilayah tidak hanya membicarakan kontestasi pemilihan Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah, akan tetapi juga membahas persoalan umat.
PWNU Jatim telah mengundang berbagai pondok pesantren di Jawa Timur untuk membahas tema-tema krusial yang marak terjadi di tengah-tengah masyarakat.
"Rata-rata pondok pesantren besar yang ada di Jawa Timur mendapatkan keistimewaan untuk aktif di acara bahtsul masail, dan itu yang menjadi harapan kita," katanya.
Konferwil NU Jatim ini mengusung tema "Merajut Ukhuwah dan Mengokohkan Jamiyah dalam Pendampingan Umat".
Konferwil NU Jatim di Jombang libatkan 45 PCNU
Selasa, 30 Juli 2024 22:03 WIB