Kadin Tawarkan AS Kerja Sama Industri Migas
Senin, 9 Januari 2012 17:38 WIB
Surabaya - Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur menawarkan kerja sama kepada Amerika Serikat dalam bidang industri bidang perminyakan dan gas di provinsi ini yang potensinya masih bisa dioptimalkan.
"Prospek pengembangan usaha migas di Jatim sangat cerah menyusul banyaknya daerah yang memiliki kandungan minyak dan gas," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim, Deddy Suhajadi, ditemui setelah kunjungan Konjen Amerika Serikat untuk Surabaya ke Grha Kadin Jatim, di Surabaya, Senin.
Menurut dia, potensi migas tersebut dapat terlihat dari pemetaan Pemerintah Provinsi Jatim yang menjadikan daerah di sepanjang Pantai Utara (Pantura) sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Migas.
"Contoh Lamongan, Tuban, Bojonegoro, hingga Madura," ujarnya.
Dari sejumlah daerah itu, prediksi dia, dapat memproduksi minyak dan gas dalam besaran tertentu sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap masing-masing komoditas tersebut.
"Bahkan, bisa membantu ketersediaan minyak secara nasional yang kini konsumsinya di Tanah Air mencapai 915.000 barel per hari sedangkan target produksi tahun ini sekitar 950.000 barel per hari," katanya.
Selain itu, sektor usaha lain yang bisa dioptimalkan antara Jatim dengan AS yakni di sektor transportasi barang baik melalui laut maupun udara.
"Jika jalinan kerja sama ini terjadi maka dapat menekan tingginya biaya transportasi khususnya pengangkutan," katanya.
Menyikapi kondisi tersebut, Konjen AS untuk Surabaya, Kristen F Bauer, membenarkan, pada tanggal 20 Januari mendatang sejumlah delegasi dagang AS siap berkunjung ke Jatim.
"Mereka perwakilan beberapa perusahaan dan kalangan akademisi dari sejumlah perguruan tinggi terkenal di AS akan datang di Surabaya dan bertemu dengan Gubernur Jatim, Soekarwo," katanya.
Ia melanjutkan, delegasi dagang tersebut yaitu "The St Louis World Trade Center Trade Mission to Indonesia" yang dipimpin Mantan Senator, Kit Bond. Mereka berasal dari perusahaan manufaktur, pertanian, dan energi.
"Kunjungan mereka untuk mengetahui dan mendengar secara langsung kemajuan maupun perkembangan perekonomian dan investasi Jatim," katanya.(*)