Jakarta (ANTARA) - Falcon Pictures merilis sekuel film animasi Si Juki “Si Juki The Movie: Harta Pulau Monyet" dan telah tayang di bioskop Tanah Air mulai 27 Juni 2024.
Film animasi anak Bangsa garapan sutradara dan animator Faza Meonk ini merupakan sekuel dari film animasi "Si Juki The Movie" yang sukses ditayangkan pada tahun 2017.
“Si Juki The Movie: Harta Pulau Monyet" menceritakan tentang petualangan Si Juki, keluarga dan kawan-kawannya di Pulau Monyet yang penuh dengan misteri dan harta karun.
Di tengah kondisi keuangan keluarga yang sulit, petualangan Si Juki dimulai saat dia menemukan sebuah peta harta karun peninggalan nenek moyangnya.
ANTARA berkesempatan untuk menyaksikan langsung film berkategori Semua Umur ini beberapa waktu lalu untuk mengulas berbagai hal mulai dari alur cerita hingga kualitas animasinya.
Film “Si Juki The Movie: Harta Pulau Monyet” ini diisi oleh deretan pengisi suara, seperti Indro Warkop, Jaja Miharja, Maya Wulan, Wizzy, Mandra, Bryan Domani, Megan Domani, Andovi Da Lopez, Coki Pardede, Rigen, Muslim Tretan, Hifdzi, Sadana Agung, Indra Jegel, dan Windah Basudara.
Baca juga: Karakter emosi baru dari film "Inside Out 2"
Kualitas animasi
Film animasi garapan lokal saat ini tentu tidak bisa dipandang sebelah mata, tak terkecuali kualitas gambar dari Film “Si Juki The Movie: Harta Pulau Monyet” yang tak kalah dengan garapan luar negeri.
Mengusung tema di pulau dan lautan, sekilas animasi Si Juki yang terbaru ini mirip dengan animasi legendaris garapan Jepang One Piece, namun tentu tetap memiliki gaya tersendiri.
“Si Juki The Movie: Harta Pulau Monyet” memiliki pewarnaan yang cerah dan sedikit hangat, ditambah dengan sentuhan suasana lokal Betawi yang sangat menghibur mata dan menimbulkan kedekatan dengan penonton Indonesia.
Secara keseluruhan, animasi dua dimensi film ini sangat memanjakan mata baik anak-anak maupun orang dewasa.
Cerita
Mengusung latar keluarga dan lingkungan Betawi, film ini mampu mengundang gelak tawa penonton sepanjang film. Terutama berkat karakter-karakter humoris seperti ayah Juki, Bang Mamat, yang diisi suara oleh Jaja Mihardja, ibu Juki Emak Ijah oleh Maya Wulan, Prof Juned sebagai paman Juki yang diperankan Indro Warkop, Bang Mandra oleh Mandra, Bang Odang oleh Rigen Rakelna, dan pemeran pendukung lainnya.
Humor sederhana dari tingkah masing-masing karakter ini sangat menghibur dan tidak hanya dapat dinikmati orang dewasa, namun juga anak-anak, sebagai target utama film ini.
Permasalahan dalam “Si Juki The Movie: Harta Pulau Monyet” mengambil kisah realistis kehidupan di kota besar seperti realitas di dunia nyata, namun juga banyak menonjolkan fantasi untuk membangkitkan imajinasi penonton.
Pesan moral yang dapat diambil dari film ini juga baik untuk ditanamkan kepada penonton anak-anak, yakni kedekatan keluarga di tengah kesulitan yang menerpa.
Kualitas suara
Sejak awal menyaksikan, sedikit kekurangan pada kualitas suara pada film ini. Suara karakter saat berdialog terdengar “terpendam” sehingga membuat artikulasi dari pengucapan karakter menjadi seperti bergumam atau kurang jelas, bahkan sesekali tidak terdengar.
Awalnya kami berfikir ini hanya masalah teknis pada pengeras suara bioskop. Namun, suara sangat jernih saat karakter bernyanyi atau sedang melakukan adegan musikal, dan kembali “terpendam” ketika berdialog.
Meski begitu, bukan berarti film ini tidak dapat dinikmati. Lama-kelamaan dapat terbiasa dan tetap dapat menangkap pengucapan yang disampaikan, begitu juga alur ceritanya.
Semoga saja ada perbaikan setelah pemutaran perdana hingga film tersebut secara resmi ditayangkan untuk publik.
Secara keseluruhan, “Si Juki The Movie: Harta Pulau Monyet” merupakan film jenaka yang tak hanya untuk anak, namun juga dapat dinikmati orang dewasa. Film ini juga cocok untuk dinikmati keluarga semasa libur sekolah saat ini.
Mendukung industri animasi lokal
Menyaksikan film ini juga dapat menjadi bentuk dukungan terhadap industri animasi lokal. Film animasi karya Anak Bangsa seperti “Si Juki The Movie: Harta Pulau Monyet” perlu didukung selagi membantu perkembangan industri animasi Tanah Air yang terus berkembang.
Hal itu juga disampaikan oleh Indro Warkop, yang menyuarakan dukungannya terhadap industri animasi lokal usai mengisi suara pada film “Si Juki The Movie: Harta Pulau Monyet.”
Pada pemutaran perdana film ini, yang digelar di CGV Grand Indonesia, Jakarta, Sabtu (22/6) malam, aktor kelahiran 8 Mei 1958 ini berpendapat bahwa talenta lokal di bidang animasi tak kalah dengan luar negeri.
“Kalau kalian nonton film kartun di luar negeri lihat deh di rolling title-nya itu banyak sekali nama-nama orang Indonesia loh ahli-ahlinya,” kata dia.
Menurut Indro, industri animasi di Tanah Air terus berkembang pesat, ditandai dengan semakin banyaknya sekolah khusus animasi.
“Kita bahkan ada sekolah animasi sampai dengan SMA, berarti betapa banyak kita akan mempunyai SDM atau ahli dalam animasi, kita harus dukung film nasional yang bernafaskan animasi, ya,” tambahnya.
Adapun pada film “Si Juki The Movie: Harta Pulau Monyet” Indro mengisi suara karakter Prof Juned, seorang profesor jenius namun pelupa dan jenaka.
Film-film animasi seperti Si Juki, lanjut Indro, harus terus didukung, berkat kualitasnya yang mumpuni selain karena buatan lokal.
“Juki adalah sebuah tokoh kartun yang bukan main ya, dan ini jagoannya Indonesia loh, kita wajib membesarkan nama Juki karena dia orang Indonesia,” ujar Indro.