Korban Tewas Jembatan Ambruk Berhasil Diidentifikasi
Senin, 28 November 2011 22:35 WIB
Tenggarong - Seluruh korban tewas ambruknya Jembatan Kartanegara di Kabupaten Kutai Kartanegara, akhirnya berhasil diidentifikasi.
"Ke-13 korban tewas akibat ambruknya Jembatan Kartanegara malam ini berhasil kami identifikasi semua," ungkap Kepala Bidang Dokter Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Kaltim, Ajun Komisaris Besar Budi Heryadi, Senin malam.
Korban terakhir yang berhasil diidentifikasi kata Budi Heryadi yakni Muhammad Fauzan Rivaldi (12) warga Jalan Ahmad Yani Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Pada hari pertama ambruknya jembatan itu, empat korban tewas yang ditemukan yakni Muh. Fairuz (22) warga Jalan Danau Aji Tenggarong, Agus (25) warga Gang Wakab, Tenggarong, Alisyah (1,6) warga Kecamatan Loa Kulu, Fadlan (17) warga Desa Jongkang," katanya.
"Kemudian pada Minggu malam jasad M. Iskandar (35) warga Kelurahan Timbau, Tenggarong berhasil ditemukan dan tadi delapan korban tewas ditemukan lagi diantaranya, Samsul (24) warga Tenggarong Seberang, Supriyadi (31) warga Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara M. Huzairi (40) warga Perumahan Puri, Sungai Kapih, Sambutan Kota Samarinda, Erli Erlianah (39) warga Jalan Seluang Tenggarong serta Alisha (9), Alisyah, bayi berusia enam bulan serta ibu dari kedua anak tersebut yakni Rusmini (30)," ungkap Budi Heryadi.
Ke-13 korban tewas itu lanjut Budi Heryadi telah diambil keluarganya.
"Pada pukul 20.00 WITA, seluruh jasad korban sudah diambil keluarganya untuk dimakamkan," ucap Budi Heryadi.
Proses identifikasi, lanjut dia, sempat mengalami kesulitan akibat kondisi mayat yang sudah membengkak dan membusuk.
Rata-rata pasien sudah dalam kondisi membusuk, sehingga sempat menyulitkan proses identifikasi. Namun, berkat berbagai petunjuk yang diberikan pihak keluarga, proses identifikasi seluruh korban bisa selesai, paparnya.
"Jadi, kami mengimbau bagi masyarakat yang menemukan mayat agar tidak mengambil apa yang ada di tubuh korban, sebab itu kenjadi salah stau petunjuk pada proses identifikasi," ujar Budi Heryadi, menegaskan.(*)