Bupati Minta Dusun Belum Teraliri Listrik Diutamakan Panas Bumi
Senin, 28 November 2011 12:19 WIB
Bondowoso - Bupati Bondowoso, Amin Said Husni, meminta agar daerah-daerah yang belum teraliri listrik pascaproyek eksplorasi geothermal atau sumber panas bumi direalisasikan, lebih diutamakan.
"Sampai saat ini masih ada sekitar 200 dusun yang belum teraliri listrik yang tersebar di 17 kecamatan. Kami minta dusun ini menjadi prioritas sebelum energi kelistrikan ini untuk kepentingan komersial," katanya, Senin.
Ia mengatakan, proyek tentang eksplorasi sumber panas bumi itu sudah hampir pasti akan direalisasikan awal tahun 2012. Pihaknya sudah membicarakan dengan manajemen PT Medco Geothermal Indonesia, anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang akan menggarap proyek tersebut.
Namun, ia enggan mengungkapkan tentang bagi hasil yang akan diperoleh oleh pemkab, terkait dengan eksplorasi sumber panas bumi tersebut. Ia beralasan, hal itu sudah diatur dalam Undang-Undang.
Pihaknya juga sudah koordinasi dengan Gubernur Jatim Soekarwo, tentang pengembangan proyek sumber panas bumi ini. Bahkan, Gubernur pun berharap pada 2013-2014 sudah bisa menghasilkan energi, walaupun masih belum maksimal.
"Gubernur berharap pada 2013-2014 sudah mulai produksi, walaupun belum 'full capacity'. Kapasitas yang dieksplorasi adalah 250 Megawatt, tapi tahap awal adalah 110 Megawatt per hari," ucapnya.
Di Kabupaten Bondowoso, sejumlah titik ditemukan sumber panas bumi, di antaranya di Dusun Kalisengon, Desa Kaligedang, Kecamatan Sempol, dan di Belawan, Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso.
Pada Desember 2009 lalu eksplorasi sebenarnya sudah mulai bisa dilakukan. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjutnya. Saat ini, dipastikan eksplorasi akan dilakukan.
Proyek energi panas bumi di Jatim yang akan dibangun di antaranya yang berlokasi di Telaga Ngebel, di wilayah perbatasan Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Madiun, serta di Kabupaten Bondowoso.
Kedua proyek sumber panas bumi tersebut merupakan realisasi tahap pertama dari pengembangan potensi penggunaan energi panas bumi yang tersebar di 11 lokasi di Jawa Timur. Kedua proyek tersebut sudah dikukuhkan melalui Keputusan Presiden tahun 2009 yang masuk ke dalam proyek nasional pengembangan geothermal 10 ribu Megawatt tahap pertama.
Kedua proyek ini murni ditawarkan pada pihak swasta, namun pemerintah yang menentukan harganya. Sementara itu, listrik yang diproduksi nantinya akan dijual ke PLN.
Setelah dua lokasi tersebut, direncanakan pengembangan dua proyek serupa di wilayah Gunung Arjuno dan Gunung Welirang. Kedua proyek ini sudah diusulkan ke Pemerintah Pusat.(*)