Pemerintah Kota Pasuruan Gratiskan Raskin
Jumat, 25 November 2011 15:26 WIB
Pasuruan – Pemerintah Kota Pasuruan, Jawa Timur berencana akan menggratiskan beras jatah bagi warga miskin (Raskin), bahkan akan diantarkannya hingga ke rumah masing-masing warga yang berhak menerimanya.
Hal itu diungkapkannya saat berdialog dengan para petani penangkar benih padi unggul di Kelurahan Sekargadung, Kecamatan Bugulkidul, Kota Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (25/11).
Ditemui usai dialog, wali kota mengatakan, biaya untuk menggratiskan jatah raskin akan menggunakan bunga deviden dana penyertaan modal Pemerintah Kota Pasuruan di Bank Jatim sekitar Rp 4 miliar lebih per tahun.
Disebutkan, Pemerintah Kota Pauruan kini setiap tahunnya menanamkan investasi sebagai dana penyertaan modal di Bank Jatim. Terakhir, tahun 2011 ini menginvestasikan sebesar Rp 7,5 miliar.
Dijelaskan, bunga deviden yang diperolehnya dari investasi tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi warga miskin di Kota Pasuruan, diantaranya untuk mengratiskan jatah Raskin tersebut.
Wali Kota berharap Program Raskiungratis tersebut bisa dilaksanakan mulai tahun 2012. Namun ia mengakui, bunga deviden yang bakal diperolehnyaa itu baru bisa diambil taahun 2013.
Untuk itu wali kota akan mengupaya dana talangan terlebih dulu, agar program raskin gratis bisa langsung dilaksanakaan tahun 2012.
Namun Farid Misbach, salah seorang anggota Komisi I DPRD Kota Pasuruan yang ditemui secara terpisah mengatakan kurang sependapat dengan rencana walikota yang bakal mengratiskan jatah raskin tersebut.
Ia lebih setuju jika ada pendataan ulang terhadap warga miskin penerima jatah beras murah tersebut. Sebab, lanjut Farid, selama ini jatah Raskin di Kota Pasuruan tidak mencukupi dengan jumlah warga miskin yang ada, sehingga penjualaan jatah Raskin terpaksa ‘dibagi’
merata ke semua warga miskin.
Farid lebih sependapat jika kucuran dana yang berasal dari bunga deviden tersebut digunakaan untuk menambah jatah Raskin, sehingga warga miskin yang menerima bisa lebih banyak lagi dengan jatah yang lebih mencukupi.
“Saya sependapat jika bunga deviden digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga miskin, tapi saya tidak setuju jika digunakan untuk mengratiskan jatah raskin,”ungkap Farid Misbach.(*).