Belasan siswa SMA Al Muslim Sidoarjo, Jawa Timur menanam pohon bakau di Pulau Lusi yang merupakan pulau terluar di kabupaten setempat dalam rangka memperingati Hari Sejuta Pohon.
Waka Kesiswaan SMA Al Muslim Misbahus Surur di Sidoarjo, Rabu, mengatakan penanaman pohon bakau tersebut dilakukan untuk mencegah abrasi.
"Para siswa wajib menjaga etika atau akhlak karena di manapun berada, maka akhlak mulia harus dilakukan. Terlebih kita akan berada di pulau baru, Pulau Lusi," katanya.
Ia meminta kepada pada siswa untuk meniatkan misi ini sebagai amal jariyah karena menanam pohon bakau adalah sebagai kontribusi kepedulian terhadap lingkungan dan tentu jika dilaksanakan dengan baik akan bernilai ibadah.
"Hal itu sebagaimana karakter kepedulian Al Muslim terhadap lingkungan dan sebagai aplikasi firman Allah, bahwa kerusakan di muka bumi dan lautan disebabkan karena ulah tangan manusia. Jadi anak-anak ditanamkan memiliki kepedulian dengan menanam dan melestarikan alam semesta," tuturnya.
Pulau Lusi merupakan pulau reklamasi dari endapan Lumpur Lapindo dan secara alami sebelumnya sudah mengalami pendangkalan. Sehingga di ujung muara Sungai Porong yang lebarnya lebih dari 50 meter di sudah ada gundukan tanah, terlebih setelah ada lumpur Lapindo luberannya dibuang ke sungai Porong.
Menurut penanggungjawab kawasan Pulau Lusi, Amar mengatakan bahwa luas pulau Lusi kini mencapai 120 hektare. Dalam paparannya bahwa reklamasi dimulai sejak tahun 2009 dengan memanfaatkan buangan lumpur Lapindo.
Pulau yang dikelola oleh Dinas Kelautan dan Perikanan awalnya memiliki luas 94 hektare dan pada tahun 2013 diresmikan dengan dibangun dermaga perahu serta gazebo dan balai pertemuan.
Fasilitas umum lainnya yang ada di pulai terbaru di Indonesia adalah mushala dan kamar mandi serta WC umum.