Kediri (ANTARA) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kediri, Jawa Timur, memprediksi bahwa ke depan kota ini akan berubah dari kota industri pengolahan menjadi kota ekonomi berbasis jasa imbas dari adanya Bandara di Kediri.
"Dulu sudah kami prediksi di tahun 2015. Perubahan itu semakin nyata saat pemerintah pusat mengumumkan pembangunan Bandara Dhoho dan jalan tol sebagai salah satu proyek strategis nasional. Jadi mau tidak mau kami harus berubah ke ekonomi berbasis jasa," kata Kepala Bappeda Kota Kediri Chevy Ning Suyudi di Kediri, Selasa.
Pihaknya tidak memungkiri jika memiliki kekhawatiran bernasib sama dengan kota - kota lain yang dilalui jalan tol. Beberapa titik - titik transit berupa wisata kuliner menjadi sepi karena beroperasinya jalan tol.
"Kami pasti punya kekhawatiran itu. Tapi tetap optimis karena sudah melakukan perubahan sejak 10 tahun yang lalu. Seperti pembangunan beberapa perguruan tinggi negeri, pondok pesantren yang membuat Kota Kediri menjadi kota tujuan bukan hanya kota transit," kata Chevy.
Dirinya menambahkan di akhir 2023 hingga 2024, pihaknya memiliki tugas untuk menyusun RPJPD untuk tahun 2025 - 2040. Selain itu dengan pergantian kepemimpinan Wali Kota Kediri pada tahun 2024 dan masa kekosongan kepala daerah pada 2025, Bappeda Kediri harus melakukan penyusunan RPJMD untuk masa transisi tersebut.
"Seharusnya pergantian Wali Kota dilakukan tahun 2024, tapi karena ada pilkada serentak pelantikan Wali Kota Kediri baru bisa dilaksanakan diperkirakan pada bulan Februari hingga April 2025. Jadi kami harus mengisi kekosongan perencanaan di tahun 2025 dengan rencana pembangunan masa transisi," kata dia.
Pihaknya juga menggelar diskusi dengan menghadirkan tiga narasumber yaitu salah satu pegiat komunitas kreatif di Kota Kediri Arief Priyono, Founder Jagoan Indonesia Dias Satria, serta Founder Let's Play Indonesia Arif Bawono Surya. Kegiatan ini diikuti para pemilik ekonomi kreatif di kota ini.
Ia berharap dari kegiatan diskusi yang digelar, para pelaku ekonomi kreatif di kota ini dapat memberikan masukan yang sesuai dengan RPJPD tahun 2025 hingga 2040 untuk menuju Kota perdagangan dan jasa.
Pelaku ekonomi kreatif di Kota Kediri, Arief Priyono menyarankan pentingnya pemerintah daerah melakukan pemetaan industri kreatif di Kota Kediri, sehingga orang di luar Kota Kediri mengetahui apa yang diinginkan jika sedang berkunjung di Kota Kediri.
"Perlu melakukan pemetaan dan analisis mana saja karya - karya terbaik di Kota Kediri dari sisi industri kreatif dan perlu database yang mudah dijangkau semua orang," ujarnya.
Ia menambahkan, jika sudah terkoneksi dengan database pemerintah dapat membuat kurikulum yang baik untuk melakukan edukasi membangun industri kreatif.
Setelah semuanya telah dilakukan, pemerintah dapat menyaring ide - ide dari pelaku industri kreatif. Dari ide - ide tersebut dapat di kurasi dan diwujudkan melalui festival industri kreatif tahunan.
"Kami lihat industri kreatif seperti di Kota Bandung, Jakarta, Yogyakarta bisa besar dan dikenal luas seperti sekarang karena ada peran pemerintah. Kami harap Pemkot Kediri juga melakukan hal yang sama jika ingin memperbanyak action di dunia industri kreatif," kata Arief.
Kota Kediri berubah dari kota industri ke jasa imbas Bandara
Selasa, 12 Desember 2023 23:48 WIB