ITS Ukir Prestasi Seni di Italia
Sabtu, 15 Oktober 2011 20:07 WIB
Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sebagai perguruan tinggi teknik juga mampu mengukir prestasi seni berskala internasional di Italia pada 6-9 Oktober 2011.
"Saat tim PSM (paduan suara mahasiswa) berangkat ke Italia untuk mengikuti 'Rimini International Choral Competition', saya sedang bertemu Wapres, lalu saya cerita soal itu dan Wapres mengomentari, ternyata ITS itu bukan hanya teknik," kata Rektor ITS Surabaya Prof Dr Triyogi Yuwono DEA saat menyambut Tim PSM ITS di Rektorat ITS, Sabtu.
Dalam kompetisi seni yang diikuti 29 dari 17 negara di kawasan Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika itu, tim PSM ITS meraih tiga prestasi yakni nilai tertinggi untuk kategori lagu daerah, peringkat ketiga untuk kategori lagu klasik, dan "the best conductor" atas nama Budi Susanto Yohanes.
Dalam waktu yang hampir bersamaan, para mahasiswa ITS juga meraih prestasi dalam Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (GemasTIK) sebagai juara umum dan juga berhasil menyabet gelar juara dalam Festival Animasi Tingkat Nasional Kelompok Mahasiswa (Edunimasi) 2011 di Bali.
Di hadapan 40 anggota Tim PSM ITS dan Pembina PSM Dr Ing Bambang Soemardiono (dosen Jurusan Arsitektur) serta anggota tim Gemastik dan tim Edunimasi ITS yang juga menjadi juara, ia mengaku senang berada di antara para "bintang" ITS.
"Saya kita, hal penting bukan juara itu sendiri, melainkan proses menjadi juara itu, karena saya tahu rekan-rekan mahasiswa itu berjuang, berlatih, dan mencari sponsor sendiri, sehingga tranfer proses kehidupan hingga menjadi juara itu justru lebih penting. Kalau akhirnya menjadi juara, saya kira itu bonus membanggakan," katanya.
Dalam kesempatan itu, Pembina PSM Dr Ing Bambang Soemardiono mengaku tidak punya target dalam kompetisi seni di Italia itu, karena ITS hanya mengikuti dua dari empat kategori, karena itu juara umum akhirnya diraih tim Afrika Selatan.
"Tapi, kami bangga, karena adik-adik mahasiswa cukup solid di Italia, sehingga mampu mengukir prestasi dengan meraih Golden Diploma level I dengan nilai 85,40 (kategori lagu klasik), Golden Diploma level II dengan nilai 94,6 (kategori lagu daerah) dan the best conductor," katanya.