Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Pengamat hubungan internasional Universitas Jember Joko Susilo mengatakan bahwa negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Rusia harus terlibat aktif dalam mendorong gencatan senjata untuk negara yang berkonflik hingga kini yakni Palestina dan Israel yang memanas akhir-akhir ini.
"Harus ada tekanan internasional yang mendorong kedua belah pihak untuk gencatan senjata, jika tidak maka akan jatuh lebih banyak lagi warga sipil yang menjadi korban dan itu menjadi tragedi kemanusiaan," katanya di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa.
Menurutnya penguasa Israel dan Palestina yang dipimpin kelompok Hamas sulit untuk didamaikan, tanpa melibatkan negara adikuasa seperti Amerika Serikat, Rusia, dan China, karena peperangan akan terus terjadi yang menyebabkan warga sipil menjadi korban.
"AS menggiring beberapa negara di Timur Tengah untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, sehingga dibuka hubungan diplomatik. Untuk itu negara-negara besar jangan memanfaatkan konflik tersebut untuk mendapatkan keuntungan, namun harus ikut mendorong perdamaian," tuturnya.
Dosen Ilmu Hubungan Internasional FISIP Unej itu menilai Dewan Keamanan PBB masih belum mampu untuk mendamaikan kedua negara yang berkonflik Israel-Palestina karena lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB juga condong memihak baik ke Israel maupun Palestina.
"China dan Rusia saat ini condong memihak Palestina, sedangkan AS, Inggris, Perancis memihak Israel, sehingga perbedaan pandangan itu membuat usulan resolusi terkait Palestina-Israel semakin rumit untuk dilaksanakan," ucapnya.
Joko berharap peran negara-negara besar bisa mendesak gencatan senjata terhadap konflik Palestina-Israel, kemudian dilakukan proses perundingan menuju perdamaian di Timur Tengah.
"Amerika Serikat harus bisa tampil di depan memberi tekanan yang lebih keras kepada Israel, kemudian negara Rusia dan China juga dilibatkan agar bisa diterima oleh Palestina, " katanya.
Saat ini, lanjut dia, pengaruh China di wilayah Timur Tengah dan Afrika juga meningkat terkait hubungan dagang dan investasi di negara-negara tersebut, bahkan menimbulkan kecemburuan dari pihak barat.
"Untuk itu pihak AS harus melibatkan Rusia dan China untuk mendorong gencatan senjata di Palestina-Israel, agar tidak ada lagi korban berjatuhan akibat perang kedua negara yang sangat dahsyat dampaknya," ujarnya.
Joko menilai posisi Indonesia masih tetap konsisten untuk membela rakyat Palestina, sehingga yang bisa dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah seruan moral dan imbauan agar perdamaian bisa terwujud di kawasan Timur Tengah tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengamat: AS-Rusia harus dorong gencatan senjata Palestina-Israel