Madiun (ANTARA) - Ketua TP PKK Kota Madiun Yuni Setyawati Maidi meminta para orang tua di daerah tersebut agar rajin membawa balitanya ke posyandu setiap bulan sebagai upaya pemantauan tumbuh kembang anak dan deteksi dini stunting.
"Dengan datang ke posyandu, tumbuh kembang anak akan terpantau. Ayo ibu dan bapak yang punya anak balita, jangan lupa diajak ke posyandu," ujar Yuni saat peluncuran Gerakan Bulan Timbang Balita Kota Madiun di Kelurahan Manisrejo, Madiun, Kamis.
Menurut dia, di posyandu para anak akan mendapat pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala, sehingga akan terpantau jika terjadi permasalahan dalam tumbuh kembang anak.
Oleh karena itu, Yuni Setyawati mengimbau orang tua yang memiliki balita agar mendukung gerakan deteksi dini stunting.
Di Kota Madiun, peringatan bulan timbang sudah dipersiapkan dengan matang. Seperti beberapa waktu lalu, Dinas Kesehatan menggelar pelatihan bagi kader posyandu. Mereka mendapatkan pembinaan terkait pemantauan tumbuh kembang pada balita.
Selain itu, para kader posyandu juga mendapatkan praktik pengukuran panjang badan dan berat badan menggunakan alat antropometri.
"Melalui kegiatan bulan timbang diharapkan pengukuran dapat optimal, juga bisa mencegah adanya stunting dan mengintervensi agar stunting bisa sembuh dan kembali normal," katanya.
Berdasarkan data Dinkes Kota Madiun, penanganan stunting di Kota Madiun memang cukup baik dan terus dimaksimalkan. Angka stunting di Kota Madiun tercatat sebesar 12,4 persen pada tahun 2021 dan turun menjadi 9,7 persen pada tahun 2022.
Angka itu jauh di bawah prevalensi nasional sebesar 14 persen. Artinya, angka stunting di Kota Madiun sudah jauh di bawah target nasional.
Oleh karena itu, Dinkes Kota Madiun bekerja sama dengan semua pihak termasuk TP PKK setempat untuk mengoptimalkan penanganan stunting, utamanya rajin memeriksakan balita ke posyandu.