Banyuwangi (ANTARA) - Pelabuhan penyeberangan Ketapang (Banyuwangi, Jawa Timur)-Gilimanuk (Jembrana, Bali) kembali dibuka setelah hampir satu jam ditutup sementara karena cuaca buruk berupa hujan dan kabut, Sabtu.
General Manajer PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Ketapang-Gilimanuk, Muhammad Yasin mengatakan penyeberangan dari Ketapang (Banyuwangi) ke Gilimanuk (Bali) dan sebaliknya dibuka kembali pada pukul 14.30 WIB dari sebelumnya ditutup sementara pada pukul 13.40 karena cuaca buruk.
"Iya penyeberangan Ketapang-Gilimanuk kembali dibuka pada pukul 14.30 WIB, karena cuaca sudah membaik. Sebelumnya penundaan sekitar 50 menit. akibat cuaca buruk berupa hujan dan kabut, ini untuk keselamatan pelayaran," kata Yasin.
Dia menjelaskan hujan disertai angin di atas 20 knot memicu ketinggian gelombang hingga dua meter serta kabut dapat mengganggu jarak pandang nakhoda kapal feri di lintasan Jawa-Bali tersebut.
"Jadi peningkatan angin di atas 20 knot bisa memicu ketinggian gelombang dua meter, dan yang kedua hujan deras dan kabut mengganggu jarak pandang nakhoda," kata Yasin.
Sebelumnya, Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi pada Balai Pengelola Transportasi Daerah (BPTD) Wilayah XI Provinsi Jawa Timur Rocky Surentu mengatakan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk ditutup sementara karena cuaca buruk mulai pukul 13.41 WIB.
Dari pantauan, akibat penyeberangan Ketapang-Gilimanuk ditutup hampir satu jam, menyebabkan penumpukan kendaraan roda empat dan roda dua di area parkir pelabuhan.
Pada arus balik H+6 Lebaran 2023 hari ini di Pelabuhan Ketapang terpantau padat lancar, dan kapal feri yang beroperasi di lintasan tersebut sebanyak 32 armada dari 49 kapal yang disiapkan.