Presiden Yudhoyono Batal ke Wakatobi
Jumat, 19 Agustus 2011 21:41 WIB
Wangi-Wangi, Sultra - Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang semula dijadwalkan membuka puncak kegiatan Sail Wakatobi Belitong (SWB) 2011 di Wakatobi, Sultra, batal datang karena tugas kenegaraan yang tidak bisa ditinggalkan.
Batalnya Presiden SBY bersama Ibu Negara Hj Ny Ani Bambang Yudhoyono tersebut disampaikan Staf Ahli Kementerian Kelautan, Ny Lenny Syafei di Wangi-Wangi, Jumat.
"Bersamaan dengan pembukaan kegiatan SWB di Wakatobi, ada tugas kenegaraan presiden yang tidak bisa ditinggalkan, sehingga beliau menunjuk Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, untuk membuka puncak kegiatan SWB tersebut," katanya.
Menurut Ny Lenny, Menhan Purnomo Yusgiantoro akan berada di Wakatobi selama dua hari, yakni mulai 23 hingga 24 Agustus 2011.
Pada malam tanggal 23 Agustus 2011, kata Lenny, Menhan dijadwalkan buka puasa bersama dengan 250 orang masyarakat Wakatobi termasuk Muspida tingkat Kabupaten Wakatobi, camat dan para kepala desa di Ballrom Patuno Resort.
"Pada kesempatan acara buka puasa itu, Menhan akan memberikan pengarahan bertajuk 'Peran masyarakat sebagai ujung tombak dalam kerangka bela negara untuk kokohkan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.
Pada keesokan harinya, 24 Agustus 2011, kata Lenny, Menhan Purnomo Yusgiantoro atas nama Pemerintah RI, akan menerima para peserta SWB sekaligus menyaksikan acara pernikahan massal di bawah laut Pantai Desa Sombu, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Wakatobi.
"Peserta SWB yang akan diterima Menhan sebanyak 126 kapal yang berasal dari 40 negara," katanya.
Sementara itu, Ny Lis Yusgiantoro yang menyertai kunjungan Menhan di Wakatobi, akan meninjau Rumah Pintar Bahari di perkampungan Suku Bajo di Desa Mola, Kecamatan Wangi-wangi, Wakatobi. Dalam peninjauan tersebut, Ny Lis akan didampingi Ny Ratna Hugua, istri bupati Wakatobi.
"Di lokasi itu, Ny Lis akan menyerahkan secara simbolis paket bantuan berupa buku dan sarana pendukung lain untuk kegiatan Rumah Pintar Bahari di Mola tersebut," katanya.(ANTARA)