Surabaya (ANTARA) - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim) menceritakan proses panjang upaya pembelian sebuah gereja yang awalnya didirikan sebagai masjid oleh kekhalifahan Abbasyiah di Spanyol.
Ketua PWM Jatim Sukadiono mengisahkan rencana pembelian gereja tersebut dicetuskan sejak periode kepemimpinan pengurus sebelumnya tahun 2015 - 2020.
"Tidak benar kalau diberitakan sekarang sudah kami beli. Kami masih wait and see," katanya kepada wartawan di Surabaya, Jumat.
Bangunan gereja yang berlokasi di Alcala, Madrid, Spanyol itu dinilai bersejarah yang diyakini semula didirikan sebagai masjid oleh kekhalifahan Abbasyiah.
Menurut dr Suko, sapaan akrabnya, pembeliannya masih dalam proses. Di antaranya masih menelusuri legalitasnya.
"Bagaimanapun membeli sesuatu di luar negeri itu kita harus berhati-hati, tidak segampang membeli rumah atau tanah di Indonesia. Kadang-kadang saja membeli tanah dan rumah di Indonesia berhati-hati. Apalagi di luar negeri," ujarnya.
Masalah legalitas, serta nanti penggunaannya, lanjut Sukadiono, masih butuh diskusi panjang yang tentu tidak terbatas di PWM Jatim saja.
"Nanti kami juga perlu berbicara dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah," ucapnya.
Muhammadiyah terbilang berpengalaman membeli, kemudian membangun serta memanfaatkan properti di luar negeri untuk kemaslahatan khususnya bagi organisasi massa Islam yang tergolong besar di Indonesia tersebut.
Di antaranya saat ini telah mendirikan serta mengelola Universiti Muhammadiyah Malaysia, Australia Muhammadiyah College, serta Kantor Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah dan Aisiyah Mesir.
Sukadiono memastikan seluruh aset Muhammadiyah di luar negeri tersebut didapat dan kemudian dikelola pemanfaatannya melalui proses panjang hingga bertahun-tahun.
Muhammadiyah cerita proses panjang pembelian gereja di Spanyol
Jumat, 24 Maret 2023 20:59 WIB
Tidak segampang membeli rumah atau tanah di Indonesia